Pilkada serentak akan digelar pada 27 Juni 2018, setidaknya ada 171 daerah yang menyelenggarakan pilkada secara serentak. Ini adalah moment bagi kita untuk ikut serta dalam memilih pemimpin. Karena pilkada di Indonesia dilakukan secara langsung oleh penduduk daerah administratif setempat yang telah memenuhi syarat.
Sebagai Warga Negara Indonesia dengan jargon pemilunya "Luber Jurdil", seharusnya menjadi pengingat bagi kita sebagai warga negara Indonesia yang taat akan aturan. Sebagai warga negara, kita harus sadar bahwa pilihan kita mampu berpengaruh terhadap kemajuan bangsa ini.Â
Kita harus menggunakan hak suara yang kita miliki untuk mendorong indonesia yang lebih baik. Meskipun demikian, memilih sosok pemimpin bukanlah perkara yang mudah. Kesalahan dalam memilih pemimpin dapat berdampak merugikan diri sendiri dan negara.
Selain itu peran pemerintah juga diperlukan dalam hal ini. Adanya Edukasi tentang politik merupakan salah satu cara menyadarkan masyarakat akan pentingnya ikut serta dalam memilih pemimpin. Tentunya karena pemilu bersifat bebas, maka masyarakat bisa memilih siapa saja calon yang mereka inginkan.Â
Namun, pemilih haruslah cerdas dalam melakukan pilihan terhadap seorang pemimpin jangan hanya asal coblos. Jika edukasi politik sudah dapat diterima dan dipahami masyarakat, pemilih akan mampu melihat sosok yang dipilih itu dengan bijak. Pemilih yang cerdas akan menghasilkan masyarakat yang berkualitas begitu juga sebaliknya pemimpin yang cerdas akan menghasilkan masyarakat yang berkualitas pula.
Sukses atau tidaknya pemilu dapat diukur dari seberapa antusiasnya masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pemilu. Karena setiap pelaksanaan demokrasi yang diselenggarakan oleh negara Indonesia memiliki dampak kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena seorang kepala daerah akan memiliki kebijakan mengatur kehidupan kita dalam masyarakat.Â
Suara pilkada serentak nantinya akan menentukan masa depan Indonesia. Ketidak ikut sertaan kita sebenarnya justru membuat kita susah sendiri, karena kita tidak turut memilih tatapi harus mengikuti pemimpin yang tidak kita pilih. Say No To Golput !
*Lusi Ningtias R
*Mahasiswa Ilmu KomunikasiÂ
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H