Mohon tunggu...
Lusi Larasati
Lusi Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

Suka mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Pengaruh Beauty Privilege di Masyarakat

13 Juni 2024   16:37 Diperbarui: 13 Juni 2024   18:18 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Beauty Privilege dimasyarakat 

Beauty privilege atau keistimewaan karena kecantikan mengacu pada keuntungan yang didapatkan individu berdasarkan standar kecantikan yang dianggap ideal dalam masyarakat. Keuntungan ini dapat berupa perlakuan yang lebih baik, peluang yang lebih besar, dan akses yang lebih mudah dalam berbagai aspek kehidupan. Kecantikan merupakan suatu hal yang diimpikan Sebagian besar setia Wanita dan ditanamkan sejak ini, hal ini terjadi karena penampilan fisik diangap sebagai faktor penting dalam meningkatkan kebanggaan dan rasa percaya diri. Seperti fenomena yang terjadi dimasyarakat Sekarang bahwa orang-orang yang berpenampilan menarik atau cantik menurut standar estetika sangat diperhatikan dianggap suatu keistimewaan tersendiri dan menjadi simbol kesuksesan atau juga yang disebut beauty privilege. Hal ini bisa berdampak positif dan negatif dalam kehidupan karena kebanyakan Wanita berlomba-lomba untuk tampil cantik dan menarik. 

Beauty privilege Wanita diera sekarang ini berpengaruh kepada aspek kehidupan, perlakuan Istimewa tersebut merupakan salah satu hal yang didambakan individu dikarenakan ini adalah salah satu diantara faktor keberhasilan eksistensi seorang individu didalam Masyarakat. Beauty Privilege dipengaruhi oleh penampilan setiap individu sendiri. Pandangan orang lain cukup dipengaruhi oleh beauty privilege, dalam segi karir wanita yang cantik dan berpenampilan menarik bisa menjadi aset untuk mendapatkan pekerjaan dan menunjang karir yang membantu statusnya di dunia kerja. Hal ini terlihat dari adanya pamflet atau selebaran yang membuka lapangan pekerjaan terdapat syarat "good looking" dan "berpenampilan menarik". Secara tidak langsung dapat ditunjukkan bahwa pada saat ini penampilan fisik yang menarik dianggap lebih penting daripada kecerdasan dan pendidikan, selain itu juga berpenampilan menarik berperan penting untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi seperti bidang usaha, sosial, professional, pergaulan, serta kehidupan keluarga.

Dalam interaksi sosial, orang yang menarik sering kali lebih mudah membentuk hubungan, baik dalam konteks pertemanan maupun romantis. Mereka juga cenderung lebih dihormati dan dianggap lebih menyenangkan untuk diajak bergaul. Keuntungan ini bisa meningkatkan kualitas hidup mereka, tetapi juga menciptakan eksklusivitas dalam lingkaran sosial yang didasarkan pada penampilan fisik. Beauty privilege berkontribusi pada diskriminasi dan ketidakadilan dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka yang tidak sesuai dengan standar kecantikan yang dominan mungkin menghadapi perlakuan tidak adil, marginalisasi, dan diskriminasi. Hal ini menciptakan lingkungan sosial yang tidak inklusif dan tidak adil, memperkuat kesenjangan sosial yang ada.

Untuk mengurangi dampak negatif beauty privilege, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang bias berdasarkan penampilan fisik. Pendidikan yang mendorong penerimaan diri dan keragaman kecantikan, perubahan standar kecantikan dalam media, serta kebijakan yang mendukung kesetaraan dan inklusi adalah langkah-langkah penting yang perlu diambil. Beauty privilege memiliki pengaruh yang luas dan signifikan dalam masyarakat. Meskipun memberikan keuntungan bagi individu yang dianggap menarik, keistimewaan ini juga menciptakan ketidakadilan dan diskriminasi bagi mereka yang tidak sesuai dengan standar kecantikan. Meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil adalah kunci untuk mengurangi dampak negatif dari beauty privilege.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun