Mohon tunggu...
Lusi Feliana
Lusi Feliana Mohon Tunggu... Lainnya - Sabar, syukur, ikhlas

Jangan berlebihan.. Senang secukupnya, sedih secukupnya tapi bersyukurlah sebanyak-banyaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi tentang Luka

20 November 2020   17:39 Diperbarui: 20 November 2020   17:46 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua orang pernah terluka

Begitu juga dengan dirimu

Semua orang ingin sembuh

Dan ku tahu kau juga menginginkannya

Luka, tentu sakit, tapi bukan berarti tak bisa sembuh

Banyak mereka di luar sana yang ingin melupakan, agar luka yang pernah tergores bisa sembuh..

Tapi pada nyatanya luka itu menganga lebar

Saat kau menemui sesuatu yang mengingatkanmu akan peristiwa itu..

Kau mulai mencaci maki, terhadap suatu kondisi

Dan kau menganggap semuanya tak adil..

Aku tidak menyalahkanmu

Aku memahami apa yang kau derita

Tapi, luka hanya bisa sembuh jika kau menerima rasa sakitnya

Terimalah rasa sakit dari luka itu

Karena penerimaan bisa membuatmu mengobati lukanya

Penerimaan membuatmu berusaha ikhlas atas kejadiannya..

Kau bilang "memangnya mudah untuk bisa menerima? Dengan nada ketusmu" 

Aku akui penerimaan itu sulit, tapi bukan berarti kita tidak bisa..

Semua memerlukan proses..

Untuk lukamu sekian tahun lamanya

Yang sering ingin kau lupakan namun tak bisa jua..

Karena penerimaan itu sulit, maka hasil dari menerima itu adalah kelapangan hati yang teramat dalam..

Dan saat kau mencapainya, maka tak ada ruang di hatimu untuk membenci apapun.. 

Karena kau tau.. Dan kau menerima..

Kau bangkit dengan kelapangan hati yang luar biasa..

Semoga dan semoga..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun