Mohon tunggu...
Syasha Lusiana
Syasha Lusiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku parenting CAHAYA DUNIA, Konselor, Motivator, Teacher

Pembelajar sepanjang hayat agar selalu memberi manfaat untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jejak-jejak yang Tertinggal di 2023

31 Desember 2023   09:12 Diperbarui: 31 Desember 2023   09:16 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang telah ditanamkan keluarga adalah merupakan bekalan tersendiri bagi anak, kaluapun kemudian nilai itu menjadi luntur karena dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan, seharusnya dasar dari keluarga tetap menjadi pedoman.

semua keluarga pasti telah berusaha untuk menanamkan kebaikan kepada anak-anaknya, karena keluarga yang baik dia tidak akan pernah abai terhadap tumbuh kembangnya anak-anak yang ada dalam tanggungjawab mereka.   Adab, agama,  menjadi bekalan dalam pembentukan karakter anak saat dia harus menghadapi dunia.

Sekeras apapun lingkungan, sehebat apapun pergaulan, dia tidak akan mudah terkontaminasi karenanya, ibarat minyak dan air, mereka berbaur tapi tidak bersatu, masing-masing punya prinsip yang dijunjung tinggi.

Persoalannya sekarang ini, mentalitas itu seolah tak lagi dimiliki para generasi penerus.    Mereka mudah tersinggung karena persoalan sepele, mereka mudah emosi tanpa mencari Solusi, mereka mudah patah sebelum melangkah.

Sehingga kasus-kasus bunuh diri kian marak, atau luapan emosi dengan membunuh juga meledak.   Bangsa ini seperti kehilangan harga diri, kasus bunuh diri merebak, pembunuhan seolah jadi pembenaran, tontonan jadi tuntunan, orangtua tidak lagi jadi rujukan, guru tidak lagi jadi tauladan,

Mereka terperangkap dalam perasaan dirinya sendiri, meratapi Nasib yang terasa menghimpit, akhirnya tak mampu lagi mensyukuri yang telah semesta beri.  Atau bahkan terperangkap dalam kesombongan, prinsip hedonisme yang dianut membuat mereka merasa terinvententi, terintimidasi dengan berbagai aturan yang harus mereka ikuti.  Akhirnya mereka berusaha keluar dan mengingkari semua  aturan dengan prinsip " Mine is mine", sehingga hedonisme melekat liar.

Berapa banyak berita yang mengabarkan terjadinya pembunuhan ayah terhadap anak atau ibu, atau anak terhadap kedua orangtuanya, atau anak sesama anak.  Berita-berita mengerikan ini adalah cerminan sedang terjadi degredasi nilai kehidupan dan reseliensi berkeluarga atau bermasyarakat.

Semua kebaikan, kebahagiaan yang seharusnya bisa dinikmati, menjadi tidak tampak tertutupi oleh rasa sedih berkepanjangan yang seolah tak pernah sirna.  Berkubang dalam rasa putus asa, tak sanggup menjalani kemudian jalan pintas ditempuh seakan hanya itulah Solusi untuk mengakhiri penderitaan hidup di dunia.

Itu baru satu kasus yang mencuat, belum lagi permasalahan-permasalahan lain yang membuat kita cukup merenung untuk memperbaiki kualitas diri, yang akan berdampak pada kualitas-kualitas selanjutnya yang akan kitai bangun kedepannya.

Terkait bagaimana meningkatkan kualitas diri ini, Rasulullah SAW memberikan tuntunannya :

" Barangsiapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka mereka termasuk orang-orang yang celaka, barangsiapa hari ini sama saja dengan hari ini kemarin maka dia termasuk orang yang merugi dan barangsiapa hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun