Semoga kita terus berusaha menjadi orang tua golongan pertama sampai akhir usia kita, karena mereka inilah sebaik-baiknya golongan orang tua (sukses).
NILAI ANAK
Dalam menanamkan nilai-nilai ideologis tentu sangat dipengaruhi oleh Nilai anak itu sendiri. Â Bagaimana orangtua memaknai nilai Anak akan sangat berpengaruh pada bagaimana orangtua memaknai kehadiran Anak.
 "Dan hendaklah TAKUT (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar" (Qs. 4 ayat 9).
Salah satu kewajiban setiap muslim adalah mewariskan nilai-nilai Islam dan dakwah kepada anak-anaknya atau kepada generasi muda selanjutnya.
Amanah dari Tuhan, sehingga harus dijaga sebaik-baiknya, dan menyiapkan mental untuk suatu saat diambil Yang Maha Kuasa sebagai Investasi akhirat
Mau dijadikan apa anak oleh orangtuanya sebetulnya tergantung dari Nilai Anak itu sendiri. Â Nilai anak dalam hal ini diartikan sebagai pandangan atau persepsi orangtua mengenai keberadaan anak yang akan menentukan gaya dan cara orangtua merawat, membesarkan,mengasuh dan mendidik anak.
Prof Euis Sunarti guru besar dalam Ilmu Keluarga mengatakan bahwa terdapat beberapa dimensi nilai anak :
- Dimensi Ekonomi meliputi pendangan orangtua mengenai biaya membesarkan anak, biaya memenuhi kebutuhan materi anak sejak dalan kandungan sampai mandiri.
- Dimensi Psikologis, menekankan prinsip orangtua yang berpandangan bahwa anak mendatangkan kesenangan, kegembiraan, rasa bangga, kepuasan, dan kebahagiaan.
- Dimensi Religius, dimensi anak ini ditandai oleh pandangan orangtua bahwa anak merupakan Amanah Allah SWT, sehingga harus dijaga sebaik-baiknya dan menyiapkan mental  untuk suatu saat diambil Kembali oleh Allah SWT.  Anak adalah investasi akhirat yang menjadi penentu apakah orangtua masuk surga ataukah neraka
- Dimensi Sosial, dimensi ini menekankan pandangan orangtua mengenai kedudukan social anak. Â Anak dipandang sebagai presitse bagi orangtuam sebagai penerus nama dan garis keturunan keluarga
Dasar-dasar pembentukan ideologis anak
Sucikan jiwanya, sebelum orang tua mendidiknya. Pahamkan adab di dalam jiwanya, baru kemudian ajarkanlah ia tentang ilmu.
Allah berfirman : "Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Yakub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah SEPENINGGALKU?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya" (Qs. 2 ayat 133).