Mohon tunggu...
Syasha Lusiana
Syasha Lusiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku parenting CAHAYA DUNIA, Konselor, Motivator, Teacher

Pembelajar sepanjang hayat agar selalu memberi manfaat untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pemuda Ketigaku: Cukuplah Allah sebagai Pertolongan

23 Desember 2020   16:00 Diperbarui: 23 Desember 2020   17:22 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi


"Apa yg mendorongmu masuk pesantren,disuruh mama ya?"
"Sy ga pinter di pelajaran-pelajaran jadi ga bisa bikin orangtua bangga"
"Lho apa hubungannya dengan masuk pesantren?"
"Ya adalah ustad, biar sy jadi anak sholeh, supaya orangtua bangga dg keholehan sy"
===================================================================================================


Terlahir prematur itu sudah biasa kalau tanpa gangguan.  
Namun apa jadinya bila kondisi "jaundice" menyerang seorang bayi hampir limapuluh hari kehidupannya harus meringkuk di inkubator.
Orangtua harus menerima kenyataan bahwa akan ada bagian yang melemah dalam dirinya.  

Jangankan sebulan, seminggu terkena jaundice sj akan menimbulkan masalah pd bayi. (buku Cahaya Dunia hal.137 karya Syasha Lusiana)


Di usia sekolah,menjadi angkatan pertama di TK Bunda. Walau Bunda berkali-kali harus menebalkan telinga atas nyinyiran orangtua siswa "anak kepsek kok ya kerjaannya tiduran dan lari-lari melulu".


Masuk di level SD islam terpadu sangat menolong perkembangan karakternya.  Yg masa itu sekolah inclusi belum umum didapati.
Cita-cita selepas SD dia mengharapkan masuk pesantren idamannya.  

Namun ternyata lembaga tersebut di masa itu belum ada level SMP baru level SMK.
Di usia ini dia semakin pandai membela dan mempertahankan diri untuk tidak membiarkan dirinya dibully.


Akhirnya masuk di SMPIT sebagai angkatan ke dua.  Saat komputer belum banyak dikuasai para pemuda, dia tampil menguasai komputer dan juara I dalam sebuah kompetisi komputer.   Teman-teman yang tadinya suka membully berubah sungkan dan mengapresiasi.  


Pernah dalam sebuah peristiwa, bunda lupa mengirim makanan. Akhirnya bunda antarkan nasi bungkus, tiba2 bunda teringat sesuatu dan balik ke skolah.  Bunda menyaksikan teman-teman smuanya sedang berebutan melahap nasi bungkusnya sedangkan dia sudah mngamankan diri dengan beberapa suapan nasi.  


Di level SMA, akhirnya dia masuk SMK Informatika boarding idamannya.  Jawaban di awal tulisan itulah yang menghantarkannya diterima disana.  

"Bu, jawaban anak ibu saat wawancara luar biasa...Insya Allah kami akan menerima"


Selepas SMK, dia menerima beasiswa di Sumbawa NTB. Sekalipun banyak orang  mencibir "ngapain kuliah jauh-jauh..disni jg bnyk yg bagus".  Dia hanya berkata "kalau disni saya hanya terkubur di lumpur, di sana justru saya akan jadi emas".

Perkataannya terbukti, dia menjadi ketua BEM, disegani dan dipercaya teman-teman.  Perjuangan tidak mudah, setahun tertunda untuk lulus.

Kelemahan bukan untuk diratapi, jadikan senjata untuk melejitkan potensi diri.
Bantu anak menemukannya, jangan bebankan diluar kesanggupannya, beri kepercayaan bahwa dia mampu mengelola dirinya sendiri


Tepat 22 desember seolah kado terindah di hari Ibu, tak terperi bangga sebagai seorang ibu setelah banyak yang meragukan kemampuannya.

Putra ke tigaku, dengan keunikannya dan keminimannya dalam akademik, dia lulus sidang  dan berhak menyandang gelar sarjana


MUHAMMAD HASBURROHMAN,S.I.KOM (Cukuplah Allah sebagai penolong).


Trimakasih kpd para pendidik di TKIT MMA, SDIT Thoriq Bin Ziyad pdk hijau,SMPIT Anur, SMK boarding Daarut Tauhid
Trimakasih atas kesabaran dan ketalenan dalam membimbing anak yang unik ini.
Menjadi amal jariyah para pendidik yang terus terjaga....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun