Paras mempesona mata
Saat memandangnya bergetar jiwa raga
Getaran cinta yang berirama
Fibrasi meningkat seiring ia mendekat
Melekat kau dalam ingatanku
Memacu aku untuk memilikimu
Namun rasa suci dikalahkan oleh malu
Siapakah dirimu?
Mengapa tak henti berlari dalam ingatan
Lubuk ini penuh dihiasi namamu
Kau adalah ratu yang bertahta dalam hidupku
Biarpun hanya angan
Tapi ingin menjadi kenyataan
Apakah pantas aku memiliki mu?
Apakah boleh aku meraja dalam hatimu?
Cantika
Kaulah belahan jiwakuÂ
Bandung, 30 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H