Allah SWT Maha Besar. Pada akhirnya kami bisa menyelesaikan pendidikan jenjang S1 dan S2 dengan lancar, tanpa harus lagi membebani ibu dengan masalah biaya seperti masa kecil kami dulu. Setiap mengikuti prosesi wisuda anak-anaknya, ibu selalu menangis. Kami berharap itu adalah tangisan bahagia ibu, bukan lagi tangisan kekecewaan seperti dulu.
Ketika mencium tangan beliau, terasa kasarnya. Tangan kasar beliau adalah perjuangan panjang untuk kami. Saat ini kami berharap dan berdo'a agar bisa membahagiakan beliau di sisa usianya. Ibu adalah pahlawan kehidupan bagi saya, adik, dan kakak-kakak. Mungkin anak lain pun ada yang mengalami hal sama dengan masa lalu saya dan keluarga. Saya berharap kalian tidak berputus asa atau salah jalan. Ingat, ada Allah SWT yang Maha Mengatur kehidupan. Kuncinya adalah sabar, ikhlas, dan tawakal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI