Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sahabat Move On, Perlukah?

14 Maret 2024   08:51 Diperbarui: 14 Maret 2024   09:13 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Move on itu apa sih? Orang terkadang sering mengucapkan kata- kata itu. 

Ada yang mengatakan bahwa move on itu adalah berdamai dengan masa lalu, bergerak untuk perubahan, melupakan untuk kebaikan, bangkit dari keterpurukan, berpikir realistis dan bukan apatis apalagi dramatis. 

Saat merasa terpuruk, mengalami kekalahan dan kegagalan dalam hidup, apalagi saat keputus asaan melanda, ketika masih ada harapan yang ingin dicapai, kenapa tidak diniatkan untuk berubah? Jangan berkutat terus dengan masa lampau apalagi jika tidak ada solusi yang didapatkan. Yakini bahwa berubah itu lebih baik daripada selamanya berkubang dengan problema dan masalah masa lalu. Allah SWT telah menciptakan masalah sudah sepaket dengan solusinya. Jadi tidak perlu khawatir, saat masalah melanda, pasti ada jalan keluarnya. 

Move on... lakukan perubahan. Tingkatkan kompetensi diri saat mengalami hal yang membuat kita terpuruk dan lemah. Tetap tanamkan semangat dalam jiwa bahwa berubah itu lebih baik, apalagi menuju kematangan dan peningkatan kompetensi diri. Tidak ada masalah yang akan menyebabkan kematian atau hilangnya nyawa seseorang, kecuali jika orang bermasalah tersebut lemah iman dan dangkal pemikirannya. Jangan pernah mau kalah dengan masalah. Masalah adalah hal yang terkadang kita buat sendiri, tapi yakini bahwa semakin kita menerima dan mengalami banyak masalah, di situlah Allah SWT menguji kita, apakah kita mampu melewati semua itu, bisa mencari solusi dari masalah yang ada, dan bisa move on sehingga kehidupan kita setelah bermasalah menjadi lebih baik.

Sahabat move on... jangan datang pada orang yang salah ketika sedang bermasalah. Karena bukan solusi yang akan kita dapat, tapi biasanya malah menambah permasalahan yang ada menjadi rumit. Tidak sedikit teman, sahabat, bahkan keluarga yang memanfaatkan keadaan dalam sebuah masalah. Lantas pada siapakah kita datang saat sedang berada dalam lingkaran masalah? Masalah identik dengan hal negatif, untuk itu datanglah pada zat positif yang tidak akan pernah ada habisnya membawa pada sebuah perubahan yang diinginkan. Tentunya perubahan yang lebih baik dan Insyaallah akan membawa pada kebajikan. 

Sahabat... datanglah pada Allah SWT saat bermasalah. Dialah Zat positif yang akan selalu mendampingi kita saat dalam masalah. Sang Kuasa yang tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya saat kita sedang terpuruk dan bersedih. Dia adalah Maha Pemberi petunjuk dan jalan keluar dari sempitnya hidup saat ditimpa masalah. Bersama kesempitan ada kemudahan, itulah janjinya. Dan itu adalah benar. Jangan pernah ragu meminta jalan keluar pada-Nya, yakini bahwa semua masalah kehidupan akan ada jalan keluarnya atau solusinya. 

Move on... juga merupakan salah satu cara untuk berubah menjadi lebih baik. Jadilah diri yang kompeten tanpa harus bergantung pada orang lain. Ingat, bergantunglah selalu pada Allah SWT. Tiada daya dan upaya kecuali kekuatan dari-Nya. Saat kita memiliki keinginan, imbangi dengan kemampuan. Jalani apa adanya, yakini bahwa kehidupan ini sudah ada yang mengatur. 

Jangan bersedih... Dunia hanya panggung sandiwara dan ada Sang Sutradara yang mengaturnya. Lepaskan, ikhlaskan, dan yakini bahwa semua akan baik-baik saja. Jangan terbelenggu oleh keadaan yang hanya akan membuat anda terjerat dalam ketidakpastian. Yang hanya akan menjadikan kita boneka kehidupan saja. Dunia tiada abadi, kehidupan di akhirat nanti yang kekal selamanya. Memang memberikan pemahaman tentang pasrah, ikhlas, dan tawakal itu sangat sulit saat ini. Zaman milenial seperti sekarang ini generasi muda lebih condong tergiur dengan kehidupan yang fana. Mereka sudah terobsesi karena pengaruh pesatnya teknologi. Jika kita tidak bisa mengatasi dan menempatkan diri di dalamnya, akan terjerat oleh gelombang dunia dimana hal-hal positif dan negatif bersaing di dalamnya. 

Lalu bagaimana kita mengatasi hal ini? Kita kembalikan semua masalah pada pemahaman agama yang didapatkan dan diterapkan pada generasi muda tersebut. Ketika pemahaman agamanya sudah ditanamkan sejak dini, seyogyanya orang tua tidak perlu khawatir dengan pergaulan generasi milenial saat ini. Orang tua hanya menjadi pemantau dan pemerhati kehidupan serta pergaulan anak-anaknya. Tapi tetap, orang tua harus selalu menjadi pengingat di saat anak-anaknya lengah atau terpengaruh oleh hal-hal negatif dari faktor eksternal lingkungannya. Faktor eksternal inilah yang terkadang tidak terbendung sehingga anak-anak terkadang belum bisa menyaring mana yang baik dan tidak baik. Perlu kerja ekstra orang tua dalam melakukan pendidikan dan pengarahan bagi putra-putrinya.

Sahabat move on... tidak perlu khawatir dengan apapun yang sudah, sedang, dan akan dihadapi dalam hidup ini. Hadapi semuanya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan bahwa diatas langit ada langit. Tidak perlu merasa bahwa diri bukan siapa-siapa, tidak memiliki apa-apa, atau mungkin merasa hidup tiada artinya. Buang jauh-jauh segala pemikiran negatif, lakukan selalu untuk mengucapkan kata-kata positif. Lakukan yang terbaik yang kalian bisa sehingga hidup menjadi bermanfaat bagi orang lain. Tidak semua orang suka dengan kita, tapi tetaplah menjadi baik walaupun diperlakukan tidak baik. Karena Allah SWT Maha Baik.. Berharaplah selalu kebaikan dari-Nya.

@Semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun