Tuhan, hanya bisa diri ini memohon
Berharap hidup tanpa penonton, yang hanya bisa menilai
Tampak luar, tanpa mempercayai apa yang ada di lubuk terdalam
Bauran hawa menyemburkan kemurkaan, ketika tiada lagi cinta suci
Ketika diri terhina karena keegoisan abadi
Laa Tahzan...
Jangan bersedih, karena ada Tuhan sang Ilahi yang akan memaknai
Capaian yang sudah terpatri, keagungan yang sudah hakiki
Langkahkan terus cita-cita diri, guna memaknai sisa hati
Bahwa hidup harus tetap berarti
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!