Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Refleksi, Perlukah untuk Merefresh Pemikiran?

12 Desember 2023   01:00 Diperbarui: 12 Desember 2023   03:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalani hidup adalah sebuah anugerah yang diberikan Sang Pencipta kepada makhluk-Nya. Anugerah tersebut wajib disyukuri dan dinikmati. Jalan hidup sudah ada aturannya untuk masing-masing manusia, jadi sudah sewajarnya kita ikuti alur tersebut. Semakin ke depan pola dan cara hidup semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat. Untuk mengimbangi kemajuan jaman tersebut, semakin banyak diantara kita yang bersaing menghadapinya agar bisa bertahan hidup, karena tidak bisa dipungkiri selama kehidupan berlanjut, diantara kita akan terus bersinergi baik dalam bentuk kerjasama ataupun sebagai kompetitor (pesaing).

Itulah hidup... Realita keadaan selama di dunia yang harus kita perjuangkan. Tiada daya dan upaya kecuali atas kehendak-Nya. Kalimat dalam Al-qur'an itulah yang harus selalu kita pegang teguh, sebagai reminder atau pengingat bahwa saat kita merasa terpuruk sekalipun, Sang Penciptalah yang mengatur semuanya.

Namun terkadang dan bahkan sering kali terjadi, manusia itu muncul keegoisannya yang berlebihan. Merasa diri lebih dari manusia lain, seperti merasa lebih baik, lebih pintar, lebih kaya, dan lain-lain yang sifatnya berlebihan. Ini seringkali terjadi tanpa sadar maupun dengan kondisi sadar. Saat orang lain lebih kompeten dari dirinya, akan semakin tinggi rasa egoisnya, rasa tidak mau tersaingi oleh siapapun. 

Di saat sedang melambungnya rasa egois, seharusnya saat itu diri mau melakukan refleksi yang merupakan proses instrospeksi diri dengan cara merenung atau melihat kembali hal-hal yang pernah terjadi di masa lalu. Refleksi bisa menjadi acuan awal kita dalam melakukan pengembangan suatu usaha berkelanjutan, karena dasarnya perkembangan suatu organisasi atau instansi adalah hasil evaluasi dan instrospeksi dari kejadian masa lalu.

Untuk itu, ketika sedang memiliki atau tertimpa sebuah masalah, jangan berputus asa terlebih dahulu. Tapi mulailah belajar merefleksi diri atas kejadian masa lalu. Patut diingat bahwa masa lalu bukan untuk dikenang tetapi dijadikan acuan untuk melangkah ke masa depan. 

Terkadang manusia lupa akan kodratnya sebagai makhluk sosial. Kehidupan duniawi membuatnya lupa bahwa ada makhluk lain yang sama di muka bumi ini dan bisa melakukan interaksi dengannya. Karena keyakinan akan dirinya yang berlebihan, sebagian orang merasa bisa melakukan berbagai hal sendiri. Memang orang tua terdahulu mengajarkan untuk mandiri, tapi ternyata tidak untuk semua hal dalam kehidupan ini. Hal inilah yang terkadang menyebabkan diri merasa lelah, stress, bahkan mungkin depresi. Keyakinan terhadap kemampuan diri yang berlebihan menyebabkan mental menjadi sakit. Inilah yang seringkali menjadikan seseorang merasa terpuruk dan malah menjadi tidak yakin akan kehidupannya. Bahkan tanpa sadar dia akan meragukan adanya Tuhan yang Maha Kuasa, sang penentu jalan kehidupan umat-Nya. 

Di saat anda merasakan hal tersebut diatas, cobalah untuk melakukan refleksi. Tapi sekali lagi ingat, bukan untuk menyesali yang sudah terjadi, tapi jadikan pengalaman masa lalu baik yang menyenangkan maupun yang sangat menyedihkan, sebagai pondasi kekuatan untuk melangkah ke masa depan. Yakini bahwa setiap masalah itu sudah sepaket dengan solusinya dan pasti akan selesai dengan segala pertolongan-Nya. Manusia tidak akan berubah nasibnya jika tidak merubahnya sendiri dan atas ijin Allah SWT. 

Tetaplah berbuat baik meskipun diperlakukan tidak baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun