Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rasa Lapang di Kala Hidup Terasa Sempit, Tetaplah "Show Must Go On"

7 Januari 2023   01:06 Diperbarui: 7 Januari 2023   01:35 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup haruslah terus berjalan. Selama manusia masih bisa menapaki dan berpijak diatas bumi ini, hiduplah sesuai kodrat dan kehendak-Nya. Memang, dalam kehidupan ini banyak lika-liku yang harus dihadapi dan dijalani. Masing-masing manusia memiliki kehidupan yang berbeda. Terkadang ada istilah rumput tetangga lebih bagus, di saat kita hanya bisa membandingkan kehidupan ini dengan keberadaan orang lain. 

Adakalanya kita merasa iri di saat terpuruk sementara hidup orang lain terlihat adem ayem dan baik-baik saja. Padahal kita tidak mengetahui kehidupan mereka yang sebenarnya. Manusia selalu disilaukan dengan penglihatan yang kasat mata, yang hanya terlihat luarnya saja. Hal inilah yang justru terkadang menjadi masalah bagi diri kita sendiri, bahkan bisa berhubungan dengan kehidupan pribadi, keluarga, bahkan kehidupan sosial yang dijalani.

Ujian dan cobaan pastinya setiap orang mengalaminya. Penyelesaian dari masalah-masalah tersebut sangat tergantung dengan bagaimana kita menghadapinya. Semakin besar ujian hidup seseorang, katanya sebanding dengan kedudukan dia di muka bumi ini. Ujian bahkan akan menaikkan derajat kehidupan seseorang. Tapi semua itu kembali lagi pada langkah bagaimana kita menghadapi dan mengatasi berbagai cobaan tersebut. Allah SWT tidak akan menguji manusia diluar batas kemampuan hamba-Nya.

Berbicara tentang masalah dan solusi dalam hidup ini, sebenarnya kembali pada rasa dan asa dalam diri. Ketika kita merasakan begitu berat ujian yang dijalani, terkadang diri merasa putus asa, selalu mengeluh, dan bahkan merasa bahwa diri kitalah yang hidupnya paling menderita. Apalagi jika kasat mata kita melihat kehidupan-kehidupan diluar sana, misalnya lewat tayangan infotainment yang selalu menayangkan kehidupan para pesohor negeri ini yang seolah-olah tidak pernah kekurangan suatu apapun. Materilah yang terkadang membuat hidup ini bahagia dan menderita. Materi bahkan menjadikan diri ini menjadi jiwa-jiwa yang kosong, dimana pada akhirnya akan ada jalan keluar atau keputusan yang harus diambil. 

Kehidupan harus berjalan, tanggung jawab harus terus dipikul, jika menginginkan hidup yang lebih baik.  Sungguh berat rasanya seorang ibu jika harus memikul tanggung jawab bagi anak-anaknya ketika sang kepala keluarga sudah tidak bisa lagi diharapkan. Setiap pasangan disaat awal berikrar dalam pernikahan, tentunya berharap kelak keluarga yang akan dibangun sakinah, mawadah, warahmah. Namun seiring berjalannya waktu, jalan hidup ini tidak bisa kita tentukan, karena ada sang Sutradara yang Maha Berkehendak. 

Manusia hanya bisa berencana karena penentuan kehidupan ini tetaplah dari Sang Khalik, Allah SWT. Ketika memang seorang wanita harus memikul tanggungjawab sebagai kepala keluarga, mau tidak mau, siap tidak siap, harus siap. Dalam keadaan apapun wanita tidak harus selalu lemah, bahkan terjatuh. Wanita - wanita yang berstatus single parent harus selalu semangat dan tidak lepas dari do'a serta usaha. 

Sudah banyak contoh wanita-wanita tangguh yang bisa melewati fase-fase kehidupan ini sehingga sukses untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Allah SWT menciptakan manusia dengan berbagai keahlian dan kemampuan supaya bisa bertahan hidup dalam kondisi apapun. Jangan berputus asa, akan selalu ada jalan keluar dari setiap masalah yang sedang dijalani dan akan dihadapi. Yakini, bahwa setiap masalah sudah sepaket dengan solusinya.

Image caption : Dok. Pribadi
Image caption : Dok. Pribadi

Jangan pernah merasa bodoh atas kesalahan masa lalu. Seringkali seorang wanita terpuruk karena masa lalunya. Merasa bahwa kesalahan yang sudah dilakukan adalah karena kebodohannya dan bahkan karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Padahal terkadang kebodohan itu karena wanita terlalu lembut hatinya, selalu mengikuti apa yang dirasakannya. 

Hal-hal seperti ini yang seringkali menjadi celah bagi pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkannya. Jadilah wanita-wanita yang kuat dan tegar. Jangan kalah oleh keadaan dan terlalu terbawa perasaan. Logika kita harus terus berjalan, supaya tidak salah langkah lagi jika hanya mengikuti perasaan. Yakini, bahwa pemilik kehidupan akan menyiapkan rencana terbaiknya di masa depan. 

Masalah dan ujian jangan membuat hidup malah menjadi sia-sia. Ketika merasa bahwa masalah hidup ini berat, pasrahkan pada-Na. Tenangkan diri dan jernihkan pikiran, bahwa semua yang dijalani dan akan dihadapi, akan selesai pada waktunya. Kuatkan iman, bahwa akan selalu ada pertolongan dari semua kejadian. Jika seorang ibu, seorang wanita kuat dalam menghadapi berbagai cobaan, Insyaallah anak-anak pun akan kuat dan mampu juga melewati ujian hidup ini. Seorang ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya. Oleh karena itu jadilah contoh bagi anak-anak. Keberhasilan seorang anak tidak lepas dari perjuangan sang ibu.

Ibu... Ibu... dan Ibu...

Teruntuk para ibu, tetaplah menjadi bintang di langit, yang selalu menerangi jiwa dan hati anak-anaknya. Mendampingi dengan kedamaian dan kasih sayang yang tidak ada habisnya. Senantiasa sabar, ikhlas, dan tawakal...

#Semoga bermanfaat#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun