Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Percaya Diri, Ok! Over Pede, No!

4 Mei 2022   15:11 Diperbarui: 4 Mei 2022   15:20 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teruntuk putri kecilku,

Kehidupan harus terus berjalan. Saat manusia baru dilahirkan, masih berupaya bayi dan belum mengenal kehidupan dunia itu bagaimana. Sang bayi hanya bisa menangis saat lapar dan terdiam saat harus beristirahat, atau mungkin akan tersenyum dan tertawa terkekeh-kekeh ala bayi saat dibercandai. Masa kecil atau lebih dikenal masa balita adalah masa yang menggemaskan bagi para orang tua.

Saat sang bayi beranjak ke usia keemasan tetaplah harus selalu mendapatkan perhatian ekstra. Orang tua diusakan tidak lengah dan lalai mengurus dan mengawasinya. Bagi para orang tua yang memahami usia ini, mereka tidak akan lepas memantau perkembangan buah Bu hatinya. Berupaya untuk tidak melewati masa-masa ini. Masa dimana sang buah hati akan lebih mengenal siapa orang tuanya dan kehidupan masa kecilnya.

Masya Allah, 

Anak adalah titipan sang Ilahi yang harus kita jaga dan rawat dengan baik. Tidak hanya sekedar memberinya makan dan minum saja, tetapi pendidikan agama, moral, dan etika harus kita ajarkan.. Masa anak-anak adalah kewajiban ekstra bagi ayah bunda untuk memberikan kehidupan yang sesungguhnya. Pendidikan anak di usia dini merupakan modal dasar pemahaman mereka untuk menjalani kehidupan selanjutnya.

Ketika beranjak dewasa, saat dimulai usia 10 tahun, rasa kepercayaan diri mereka mulai tumbuh. Anak seusia ini memulai fase pengenalan siapa dirinya. Memang, terkadang kita menganggap usia ini masih terbilang anak-anak. Tapi ternyata, saat usia inilah mulai terbentuknya rasa kepercayaan mereka terhadap dirinya sendiri. 

Di fase ini pertumbuhan mereka mulai berkembang, dan merupakam masa dimana mereka mulai berupaya bersosialisasi terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. 

Di masa menjelang usia tujuh belas tahun ini, sebagai orang tua kita harus mulai mengarahkan dan membimbing bagaimana cara mereka bersikap. Bagaimana harus bersikap sopan santun, bertutur kata, dan yang lebih penting adalah pemahaman mereka tentang agama. Pengajaran dan pendidikan agama harus lebih ekstra lagi. Karena ini adalah dasar utama untuk mereka dalam menghadapi kehidupannya kelak.

Anak-anak jaman sekarang sangat luar biasa sekali pergaulannya. Efek pandemi selama hampir tiga tahun ini menyebabkan mereka menjadi generasi yang terinspirasi oleh dunia maya atau sosmed. Mereka lebih percaya diri saat bergaul di sosmed dibandingkan di dunia nyata. 

Rasa percaya diri saat bertemu orang lain secara nyata, terkadang malah menciut. Tapi saat mereka di dunia Maya, wah.. mereka bisa berekspresi sesuka hatinya. Inilah yang mengkhawatirkan banyak orang tua saat ini. Tidak semua yang ada di dunia maya bisa ditiru. Tidak semua tingkah dan gaya para petinggi kita bisa diadopsi oleh anak-anak dan orang dewasa. 

Yang mengkhawatirkan adalah saat anak-anak berusaha meniru hal-hal yang belum sewajarnya untuk usia mereka. Pada akhirnya jika ini terjadi, mereka menjadi over pede yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Apalagi jika usia sang anak seharusnya bukan masa melakukan itu semua. 

Percaya diri, boleh.. harus malah, supaya bisa membangun diri dan jiwa mampu bersosialisasi dengan lingkungan. Tapi, jika terlalu berlebihan malah akan terlihat tidak wajar. 

Percaya dirilah sesuai dengan tempat dan kondisi kita. Yakini bahwa diri memiliki kemampuan yang baik dan bermanfaat untuk orang banyak. Jangan menjadi minder karena merasa kurang dan orang lain terlihat lebih wah dari kita. Apalagi dalam hal berpenampilan. 

Terkadang orang yang berpenampilan wah dan terlihat over pede, justru tujuannya untuk menutupi kekurangan mereka. Mereka hanya ingin menjadi pusat perhatian dengan tujuan tertentu.

Teruntuk puteri kecilku,

Jadilah pribadi yang percaya diri dengan segala kemampuan yang dimiliki. Jangan pernah merasa minder saat harus tampil sesuai kodrat kita. Tunjukkan pada dunia bahwa diri bisa menjadi anak Sholehah yang berbakti. Abaikan penilaian manusia, karena itu tidak penting. Yang terpenting hanyalah penilaian dari Allah SWT. Jalani hidup sesuai aturan dan kehendak-Nya.

Semoga bermanfaat, mohon ma'af lahir dan batin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun