Salam Ramadhan,
Hidup tanpa masalah bagaikan makan nasi tanpa garam. Setiap manusia yang terlahir ke dunia ini, sudah ditakdirkan jalan hidupnya oleh Allah SWT. Tiada manusia yang tanpa masalah. Sejak usia 4 (empat) bulan dalam kandungan, takdir kehidupan manusia sudah tersurat, takdir baik ataupun sebaliknya. Terkadang kita melihat orang lain seperti selalu bahagia. Ternyata, sebahagia apapun orang lain kita lihat, tetap saja mereka memiliki masalah juga. Kehidupan yang terlihat hanya seperti kamuflase belaka. Â
Seperti peribahasa mengatakan "Tak ada gading yang tak retak", bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Terkadang saat kita tertimpa masalah, dunia serasa runtuh. Merasakan bahwa hanya diri yang menanggung beban berat saat itu. Hati menjadi tidak tenang dan yang ada di benak kita adalah ingin menjauh dari kehidupan yang ada. Untuk sekedar membuka mata di pagi hari pun rasanya sangat berat, seolah-olah lebih baik memejamkan mata selamanya. Setiap bertemu orang-orang di sekitar seperti merasa bahwa mereka tahu apa masalah yang sedang menimpa kita, tatapan mereka seolah-olah menghakimi apa yang sedang dialami.
Di saat sedang bermasalah, kita memerlukan support dan dukungan orang sekitar, terutama orang-orang terdekat. Yang lebih penting adalah keluarga masih mau merangkul dan memeluk kita, sekedar menenangkan rasa tidak nyaman dan tidak tenang yang sedang dirasakan.
Masalah, seberat dan sekecil apapun, tetaplah masalah. Yang membuat pikiran dan batin tidak tenang. Tapi dalam menghadapi masalah yang dialami, semua tergantung pada diri kita sendiri. Bagaimana cara kita menerima masalah tersebut dan bagaimana cara menyikapinya. Terkadang saat ada yang menasehati kita akan masalah yang sedang menimpa, terlontar ucapan "bicara memang mudah, tapi kan bukan anda yang menjalani". Hal-hal seperti itu justru yang malah semakin membuat pikiran bertambah kacau. Kita dengarkan saja nasehat sang teman dengan tetap berusaha menenangkan hati. Setiap manusia memiliki sikap egois yang berbeda-beda. Nah, saat inilah kita coba kesampingkan rasa egois yang ada. Kita membutuhkan teman walaupun hanya sekedar untuk meluapkan perasaan yang ada. Kadang, setelah kita bercerita, dada serasa lega. Seperti ada yang lepas setelah semua kekesalan, kekecewaan, dan kesedihan akan masalah yang menimpa kita, diungkapkan pada lawan bicara. Tapi ingat, jangan sampai salah mencari teman curhat atau teman untuk mengungkapkan masalah. Carilah orang yang tepat untuk sekedar menceritakan tentang problem yang sedang dirasakan.
La haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim
Artinya: Tidak ada daya dan tidak pula kekuatan kecuali karena Allah.
Dalam bacaan ini dapat dipahami bahwa kekuatan terbesar datangnya hanya dari Allah SWT. Umat Muslim dianjurkan untuk membaca la haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil adzim saat merasa tertekan. Tujuannya supaya umat muslim dapat memasrahkan diri atas setiap urusan kepada Allah SWT. Selain mendapat keutamaan mendapat ketenangan hati, bacaan ini juga mengandung keutamaan berupa pahala yang melimpah. Seberat apapun masalah yang menimpa, ketika semua itu kita pasrahkan hanya pada Sang Pencipta yaitu Allah SWT, yakinkan diri bahwa masalah tersebut akan bisa diatasi. Allah SWT sudah menciptakan masalah sepaket dengan solusinya, asalkan kita meminta petunjuk pada-Nya. Allah SWT yang mengatur kehidupan di dunia ini. Jadi tidak usah khawatir dan menjadi risau saat hidup yang kita jalani ditempa masalah.
      Ketika ditimpa masalah tidak semua orang akan peduli dengan kita. Orang-orang yang tidak suka dengan kehidupan kita, tentunya akan tertawa dan bersorak. Mereka akan bergembira dengan apa yang menimpa kita. Istilahnya, tertawa diatas penderitaan orang lain. Syukuri jika itu menimpa kita. Saat itulah kesabaran dan keikhlasan kita diuji. Kuatkan hati dan jangan pernah lepas untuk berdo'a bahwa semua yang kita alami adalah kehendak-Nya. Manusia tanpa ujian seperti murid yang tidak akan naik kelas.  Â
      Tenang dan selalu lapangkan dada jika kita merasa tidak nyaman dan batin gundah. Tetaplah selalu mengingat Allah SWT. Fokus bahwa sebelum kita menyelesaikan masalah yang ada, selesaikan dulu masalah dalam diri. Batin dan pikiran harus tenang, supaya bisa mencari jalan terbaik untuk penyelesaiannya.
      Saat tertimpa musibah dan masalah, jadikan itu sebagai proses menuju kehidupan yang lebih baik. Di masa-masa sulit itulah Allah SWT sedang menaikkan derajat kita. Setiap ujian yang diberikan merupakan tahapan dalam kehidupan untuk membuat seorang hamba menjadi lebih bersyukur. Dalam surat Al Baqarah 286 dikatakan bahwa Allah SWT tidak akan membebani seorang hamba diluar batas kemampuannya. Ingatlah jika ingin hidup menjadi lebih baik, bahwa :
1) Setiap masalah pasti sudah sepaket dengan solusinya dan selalu berharaplah hanya pada Allah SWT, karena Dialah Sang MahaÂ
   Hidup dan pemberi kehidupan ini.
2) Jangan terpuruk oleh keadaan karena masalah yang menimpa, pasrah dan ikhlaskan semuanya hanya pada Allah SWT, sangÂ
   sutradara kehidupan manusia.
3) Tetaplah bersikap baik meskipun diperlakukan tidak baik, karena Allah SWT Maha Baik. Manusia hanya bisa menilai danÂ
   mengingat kekhilafan manusia lain. Berharaplah hanya penilaian dari Allah SWT, untuk kehidupan akhirat nantinya.
4) Sabar, ikhlas, tawakal. Pasrahkan setiap kejadian yang menimpa melalui do'a dan upaya yang terus dilakukan. Yakini, akan selaluÂ
   ada jalan keluar jika kita tersesat dan tetap mengingat Allah SWT.
5) Dunia sementara, akhirat selamanya dan dengan selalu mengingat Allah SWT, hati menjadi tenang.
Semoga bermanfaat...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI