Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Kompetensi sebagai Bentuk Perwujudan Kualitas Diri

20 Maret 2022   11:00 Diperbarui: 20 Maret 2022   11:00 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar. Sumber : Dokumen Pribadi

SMK... Bisa

SMK... Juara, Jawara, Loba Kabisa

Itulah slogan SMK yang sering kita gunakan, terutama di SMK Taruna Terpadu 1 Borcess Ashokal Hajar, atau dengan nama lain Boash One. Salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di wilayah Kabupaten Bogor ini memiliki jumlah siswa kurang lebih 10.000 siswa, yang terdiri dari empat level, yaitu mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, dan Politeknik Terapan (D4). Yayasan pendidikan ini mulai berdiri sejak tahun 2002, dengan level pendidikan yang ada saat itu adalah SMP, SMA, dan SMK. 

Boash didirikan Tahun 2002 dibawah Yayasan Muztahidin Al-Ayubi, di mulai dari SMK dilanjut SMA dan Terakhir SMP. di tahun 2017 Bapak Ketua Yayasan Membangun SD Global Garuda Nusantara sekolah ini di dirikan oleh Yayasan Bi Ashokal Hajar sehingga pada tahun 2018 Yayasan Muztahidin Al-Ayubi dan Yayasan Bi Ashokal Hajar di gabung sehingga menjadi nama Borcess Ashokal Hajar (BoAsh). Bapak Muztahidin mendirikan Borcess karena cintanya terhadap dunia kependidikan sangat besar, beliau ingin sekali ada sekolah yang mewah, memiliki fasilitas lengkap dan juga murah tapi tidak murahan sehingga semua golongan masyarakat bisa mendapatkan pendidikan yang layak. sehingga sekarang Borcess menjadi sekolah Terbesar dan juga memiliki murid paling banyak se-Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan jaman, siswa sekolah ini semakin bertambah. Sampai tahun 2021 diperkirakan sekitar 10.000 siswa yang menuntut ilmu dan dididik di yayasan pendidikan ini. Untuk SMK sendiri saat ini kurang lebih 5.000 siswa bernaung di dalamnya. Saat ini SMK yang digawangi oleh Bapak Rohmat TZ, SE.,M.Pd sebagai Kepala Sekolah, memiliki 9 (sembilan) jurusan yang dibagi menjadi 3 (tiga) rumpun yaitu :
1. Teknik Informatika Komputer : Multimedia, Teknik Komputer Jaringan, Produksi Siaran dan Program Televisi

2. Teknik Otomotif : Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif, Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
3.  Bisnis Manajemen : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, Perbankan Keuangan Mikro, Keperawatan, Farmasi

Goal dari SMK saat ini adalah menghasilkan peserta didik yang handal dan siap bersaing baik di jenjang pendidikan berikutnya ataupun di dunia kerja nantinya. Peserta didik diharapkan setelah menyelesaikan pendidikannya memiliki skill sesuai dengan minat mereka. SMK mengarahkan agar jika siswa memang setelah lulus belum ataupun tidak bisa melanjutkan kuliah, tapi mereka diharapkan mampu bersaing di dunia kerja.  

Saat berbicara tentang pendidikan di SMK dan ouput yang harus dihasilkan, kita tidak pernah bisa lepas dari yang namanya kompetensi. Peserta didik diberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi bekal kehidupan mereka di masa datang. Pembelajaran yang dilakukan adalah 70% praktik dan 30% teori. Jadi, peserta didik lebih banyak berlatih sesuai jurusannya masing-masing, tentunya dengan teori yang diajarkan sebelumnya.

Tahun 2021, SMK Taruna Terpadu 1 Borcess Ashokal Hajar menjadi salah satu sekolah Pusat Keunggulan diantara 190 sekolah lainnya se-Indonesia. Dan di tahun itu pula Bapak Rohmat TZ, SE.,M.Pd dinobatkan sebagai salah satu Kepala Sekolah Berprestasi Nasional. 

Geliat SMK semakin tertantang untuk menunjukkan dan membuktikan pada masyarakat bahwa sekolah ini adalah bukan sekolah murah tapi murahan. Kedisiplinan siswa, kompetensi guru dan civitas akademik di dalam lingkungan Boash terus ditingkatkan, dari mulai OB, Security, guru, sampai level jabatan yang lebih tinggi lagi. 

Beberapa program unggulan yang digelontorkan bapak kepala sekolah, diantaranya :
1. Program Khatamul Qur'an, yang bertujuan agar selain guru mengajarkan tentang religi kepada peserta didik, para guru sendiri harus memiliki sifat itu sebagai dasar sistem pengajarannya. Jadi, sebelum mengajarkan kepada siswa tentang ketaatan beragama sebagai dasar panduan hidup, semua guru harus memiliki bekal yang akan disampaikan pada siswanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun