Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Degradasi Moral Pelajar adalah Pekerjaan Rumah bagi Kita Bersama

8 Maret 2022   23:07 Diperbarui: 8 Maret 2022   23:11 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam sehat untuk para pembaca...

Perkembangan jaman membuat bertumbuh kembang juga generasinya. Saat ini generasi yang ada adalah generasi XYZ. Mereka adalah orang-orang yang lahir dan memiliki salah satu ciri khas, yakni tumbuh saat teknologi sedang berkembang pesat. Adalah generasi yang bertumbuh dan berkembang dengan teknologi yang justru bisa mengendalikan mereka. 

Ketiga generasi tersebut mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang terjadi di masanya. Generasi X (1965-1976) muncul pada tahun-tahun awal berkembangnya teknologi dan informasi, seperti penggunaan personal computer (PC), video games, TV kabel, dan Internet. Mereka bisa dengan cepat beradaptasi, bahkan hingga era serba wireless saat ini. 

Sementara generasi Y (1977-1994) atau yang dikenal dengan sebutan generasi milenial, adalah mereka yang besar ambisinya dan ingin menguasai semua bidang pekerjaan. 

Generasi milenial ketergantungannya terhadap teknologi sangat tinggi, mereka tidak bisa lepas dari gawai dan nyaris melakukan semua hal secara digital, mulai dari bertukar pesan, bekerja, hingga menjalin hubungan asmara lewat berbagai aplikasi online dating. 

Saking ambisiusnya dan ketergantungannya terhadap teknologi, menyebabkan banyaknya generasi milenial yang sukses di usia muda. Namun hal ini menyebabkan generasi Y menjadi rentan stress dan depresi. 

Tingkat stress di generasi milenial meningkat dan skill interpersonal diantara mereka juga terbatas. Ketergantungan mereka terhadap teknologi menyebabkan kehidupan mereka jauh dari sifat sosial antar manusia. 

Generasi Y lebih suka berkomunikasi dengan teknologi yang mereka kuasai, sehingga manusia sebagai makhluk sosial tidak lagi bisa dikatakan ideal di masanerasi ini. 

Generasi berikutnya adalah generasi Z (1995-2012). Mereka adalah generasi yang dilahirkan di masa serba canggih dan segala sesuatunya bisa dilakukan secara digital. 

Generasi Z adalah generasi yang melek teknologi dan berada di lingkungan yang serba canggih. Terbuka luasnya akses informasu membuat generasi Z cepat belajar dan cerdas dibandingkan generasi lain. 

Namun sayangnya, meleknya mereka akan teknologi disalahgunakan penggunaan dan manfaatnya. Teknologi menyebabkan mereka salah bersikap dan berperilaku. Terkadang malah membuat generasi tadi menjauhi aturan dan norma-norma agama yang dianutnya. Luar biasa memang pemanfaatan teknologi ini. Beberapa masalah yang timbul karena kesalahan pemanfaatan teknologi di kalangan pelajar diantaranya adalah :

a. Etika yang pelan-pelan menghilang ; Tidak adalagi rasa hormat siswa terhadap guru, mereka lebih asyik dengan gadgetnya saat guru menerangkan materi yang harus disampaikan depan kelas. 

Gadget/HP adalah barang pribadi mereka yang tidak bisa lepas dari hidupnya. Seperti tiada hari tanpa gadget/HP. Mereka lebih suka dengan dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata. Mereka lebih suka curhat di sosial media daripada berbagi dengan orang tua dan gurunya.

b. Moral yang terkikis ; Siswa lebih menyukai melihat tontonan yang tidak seharusnya di tonton di usianya melalui media gadget. Mereka seolah-olah tidak memahami dampak dari yang sudah dilakukan. 

Tontonan-tontonan yang vulgar akan menyebabkan otak dan pikiran mereka tidak bisa berpikir jernih dan menyebabkan kemalasan dalam belajar. Tidak ada rasa takut dan malu untuk melakukan hal-hal yang amoral. Baik dari perilaku maupun penampilan. 

Aurat yang mestinya ditutup,mereka pertontonkan di media sosial. Malah terkesan bangga saat kemulusan dan kemolekan bodynya terpampang dan di publish. 

Masya Allah, mau dibawa kemana masa depan anak - anak kita jika jaman canggih teknologi ini justru disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif? Memang tidak semua anak-anak kita memanfaatkan kecanggihan teknologi ini untuk hal-hal negatif, banyak juga yang memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif serta berdaya guna. Tapi, inilah gambaran kehidupan yang memang realita terjadi saat ini.

c. Hilang pikiran dan akal sehat ; Demi memenuhi kebutuhan dan gaya hidupnya, banyak ditemukan siswa sekarang menggunakan kecanggihan teknologi itu untuk melakukan transaksi seksual yang semestinya tidak mereka lakukan. Mungkin bagi sekelompok orang tertentu ini adalah hal yang wajar. 

Tapi jika budaya ini tumbuh dan berkembang di lingkungan pelajar, sekali lagi "mau dibawa kemana masa depan mereka?" Miris... di usia yang seharusnya mereka menikmati masa mudanya dengan belajar dan belajar demi meraih cita-cita, harus terhalang karena sudah hilang pikiran dan akal sehatnya. Pikiran mereka akhirnya hanya dipenuhi oleh kata uang, uang, dan uang. Agama dan moral adalah nomor sekian. 

Akhirnya, peran orang tualah yang dipertanyakan. Bagaimana orang tua mendidik mereka, sejauh dan sedalam apa pendidikan agama diberikan, apakah mereka mendapatkan perhatian saat di lingkungan keluarga, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang berhubungan dengan perkembangan anak tersebut. 

Pekerjaan rumah bagi kita semua untuk mendidik dan mengarahkan anak-anak kita ke arah yang seharusnya. Support orang tua terhadap minat dan kemampuan anak, sangat dibutuhkan. 

Saat anak-anak ingin berkembang mengikuti kecanggihan teknologi, para orang tua pun harus mau belajar juga tentang teknologi. Walaupun tidak harus pandai, setidaknya orang tua mengetahui tentang penggunaan dan manfaat teknologi tersebut. 

Hal utama yang harus selalu kita terapkan terhadap anak-anak adalah bahwa betapa pentingnya mempelajari dan menjalankan agama yang dianut. Pondasi dari segala pondasi kehidupan adalah agama. 

Tanamkan nilai keagamaan kepada anak-anak kita, sehingga mereka bisa belajar dan mengetahui mana jalan yang di ridhoi maupun yang dimurkai oleh Allah SWT.

Allah SWT Maha Baik... semoga segala usaha, upaya, dan do'a yang kita lakukan untuk anak didik kita mendapatkan keridhoan-Nya. Niat kita semua menjadikan anak-anak tersebut menjadi sholih dan sholehah, tercapai dengan segala rahmat dan karunia-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun