Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ada Hati yang Harus Dijaga

21 Mei 2021   08:39 Diperbarui: 21 Mei 2021   08:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah masa depan orang tua. Tugas orang tua tidak hanya memberi makan anak saja. Kebutuhan mereka akan sandang, pangan, dan papan harus terpenuhi. Minimal mereka mendapatkan semua kebutuhan itu dengan kata "cukup". Walaupun mungkin tidak semua orang tua tidak bisa atau belum bisa mencukupinya. Orang tua harus selalu tetap optimis bahwa "setiap anak Insyaalloh ada rezekinya", asalkan sang orang tua tetap harus berdo'a dan berusaha. 

Anak adalah jendela dunia. Tumbuh kembangnya seorang anak merupakan cikal bakal akan menjadi apa hidupnya kelak. Jika seorang anak sukses di masa depan, secara tidak langsung dialah yang akan membuka jendela kehidupan orang tuanya. Mereka bisa membahagiakan orang tuanya, seperti saat sang orang tua berupaya keras supaya hidup anaknya bahagia di masa kecil. 

Fenomena yang terjadi saat ini adalah begitu banyak kita temui anak-anak korban perceraian. Studi kasus di salah satu sekolah di kota tempat saya tinggal, setiap terjadi permasalahan di siswa, ketika ditanya si anak sebagian besar mengatakan bahwa keluarganya "broken home".

Miris memang, mayoritas kasus siswa yang terjadi setelah ditelisik berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Apakah karena perpisahan orang tua anak harus selalu jadi korban? Apakah hanya karena keegoisan orang tua, anak-anak harus kehilangan masa depannya? Anak-anak belum mengerti apa yang sudah terjadi antara orang tuanya. Apalagi jika kejadian perpisahan itu saat usia anak masih dibawah umur. Hati mereka harus dijaga ketika masalah itu terjadi.

Ada hati yang harus dijaga... Hati dan perasaan buah dari pernikahan yang diawalnya begitu diharapkan. Tapi ketika Allah SWT berkehendak lain, tidak bisa dipungkiri anak-anak yang menjadi korban. Tugas orang tua untuk menjaga hati dan perasaan mereka. Memberikan pemahaman kenapa peristiwa yang tidak diinginkan itu terjadi. Jika anak tersebut mulai beranjak dewasa, biasanya perasaan mereka akan bergejolak dengan kondisi ini. Mereka akan berkaca kepada teman-temannya yang kondisi keluarganya harmonis. Saat inilah tugas orang tua sepenuhnya untuk memahami dan memberikan pemahaman terhadap putra-putrinya.

Beberapa kasus yang saya temui, sebagian besar memang ibulah yang berjuang demi menghidupi anak-anaknya. Para suami justru yang pergi meninggalkan anak dan istrinya begitu saja, tanpa memberikan resiko apapun. Akhirnya masalah ekonomi yang terjadi. Apalagi di satu sisi, taraf pendidikan sang ibu masih tergolong menengah kebawah. Mungkin bagi ibu yang sudah bisa mapan dalam segi pekerjaan, masalah ekonomi tidak menjadi masalah. Tapi saat kondisi ibu justru masih membutuhkan sang penopang keluarga, ini malah akan menimbulkan masalah baru, terutama jika sang putri yang menjadi korban. Human traffic, prostitusi pelajar... inilah yang terjadi. Jalan pintas yang mereka ambil demi memenuhi kebutuhan ekonominya tanpa berpikir panjang akan masa depannya.

Peran guru... ketika kondisi seperti ini ditemui di sekolah, peran guru sangat dibutuhkan. Guru tidak hanya bertugas sebagai pendidik di kelas. Sang guru harus bisa melakukan pendekatan secara personal, memberikan pemahaman tentang resiko apa saja yang akan diterima jika kehidupannya tidak dirubah. Memang, secara ekonomi tidak bisa langsung kita berikan solusi. Tapi setidaknya secara moral, kita bantu mereka supaya bisa lepas dari kehidupan yang tidak seharusnya. Setiap masalah pasti ada solusinya, apalagi jika didasari oleh niat baik dan ikhlas. 

Pendidikan agama... inilah dasar dari segalanya. Moral kita akan terjaga ketika bisa memahami untuk apa agama itu dianut, untuk apa kewajiban-kewajiban dalam beragama dijalankan. Peranan orang tua dalam memberikan pendidikan agama kepada putra-putrinya memang sangat penting. Dasar agama harus ditanamkan sejak usia dini. Memang ini tidak mudah, tapi tetap harus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab orang tua terhadap putra-putrinya. 

Ada hati yang harus dijaga... berharap kehidupan berumah tangga tetap harmonis dan langgeng. Karena tidak hanya orang tua saja yang hatinya harus dijaga, tapi ada hati putra-putri kita yang harus kita rengkuh dalam pelukan kita. Hati putra-putri kita yang rapuh ketika kekuatannya dari orang tua sendiri runtuh. Mudah-mudahan kita selalu tetap bisa menjaga hati untuk hal-hal kebaikan.

Semoga bermanfaat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun