Mohon tunggu...
Lusi amarawati
Lusi amarawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Semarakkan Idulfitri, Madrasah Raudathul Mahmudah Gelar Obor Keliling

2 Mei 2023   08:48 Diperbarui: 2 Mei 2023   09:09 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lampung Utara-Dalam rangka menyemarakkan malam Idul Fitri, Madrasah Raudathul Mahmudah Desa Sukadana Udik Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara, kembali mengadakan serangkaian acara yang dikemas dengan nama kegiatan "Pawai Obor Keliling". Pawai obor berlangsung di lingkungan desa Sukadana Udik pada malam 1 Muharram 1444 H lebih tepatnya pada tanggal 21 April 2023. 

Kegiatan ini secara resmi di panitiai oleh santri Raudathul Mahmudah dan di ikuti oleh seluruh guru, santriwan dan santriwati Raudathul Mahmudah, tak hanya itu masyarakatpun berantusias dalam mengikuti serangkaian kegiatan pawai obor keliling.

 "Tujuan pawai obor ini sebenarnya untuk mengantisipasi santri dan remaja desa agar tidak kelayapan saat malam idul fitri, seperti kecelakaan yang terjadi di tahun sebelumnya, banyak terjadi kecelakaan akibat kegiatan yang kurang bermanfaat seperti pawai motor, trek-trekan dan lain lain selain itu tentu untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama" Ujar salah satu guru Madrasah. 

Pawai obor merupakan kegiatan berjalan mengelilingi desa dengan membawa satu obor untuk masing-masing orang, sambil melantunkan pujian dan takbir dengan di iringi rebana, dan sound system dalam rangka menyambut malam idul fitri pada 1 Muharram 1444 H. Tak hanya itu, pawai obor yang di ikuti ratusan remaja ini menyita perhatian warga desa sekitar. 

Pawai Obor ini di meriahi oleh serangkaian kembang api, spanduk kata-kata motivasi dan kostum unik seperti : kostum pocong, kostum pesilat pagar nusa dan lain-lain. 

Sementara itu salah satu tokoh pemuda sekaligus santri mengatakan bahwa dalam kegiatan ini diharapkan tidak hanya santri tetapi juga masyarakat dapat memahami nilai-nilai tradisi islam dan ketaatan dalam beragama.

 "jadi ada kegiatan positifnya pada malam idul fitri tidak di buat untuk hura-hura tapi untuk pujian pada allah, apalagi di era modern saat ini anak-anak dan remaja harus lebih memahami arti tali persaudaraan, tradisi beragama, bukan hanya bermain game dan hura-hura tidak ada manfaatnya'' ungkapnya. 

Warga lainnya, Ade Markoni mengaku sangat mengapresiasi pawai obor yang di adakan madrasah raudathul mahmudah karena lebih bermanfaat dan mendidik anak-anak sedari kecil. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung setiap tahunnya, dan bisa di tambah dengan doa bersama pada akhir acara pawai. 

"kalo bisa tahun berikutnya ada doa bersama waktu selesai pelaksaan pawai kan baik juga" ungkapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun