Presiden Jokowi memberikan pidato di sidang bersama DPD - DPR RI 2019 . Dalam pidatonya ia menyampaikan informasi tentang pencapaian pemerintah, rencana ke depan, dan tantangan yang dihadapi. Dalam pidato ini, Presiden Jokowi menggarisbawahi pencapaian pemerintah selama periode tertentu serta rencana strategis untuk masa depan. Pesan-pesan ini disampaikan secara sistematis dengan struktur yang terorganisir dengan baik, yang memudahkan audiens untuk mengikuti dan memahami topik-topik yang dibahas.
Berdasarkan beberapa aspek penting dari retorika dan strategi komunikasi Presiden Joko Widodo, pidatonya di sidang bersama DPD-DPR RI 2019 dapat dianggap cukup persuasif. Dalam situasi ini, persuasi tidak hanya bergantung pada pemilihan kata; itu juga bergantung pada bagaimana argumen disusun, bagaimana data digunakan, dan bagaimana mengkomunikasikan emosi dengan baik. Analisis menyeluruh tentang seberapa persuasif pidato tersebut, dengan kutipan untuk mendukung setiap poin, dapat ditemukan di sini.
Persuasi bergantung pada pesan yang jelas. Presiden Jokowi dengan jelas menyatakan bahwa pembangunan harus berfokus pada kepentingan seluruh rakyat Indonesia dalam pidatonya. Dia menunjukkan komitmennya untuk merangkul semua lapisan masyarakat, bukan hanya mereka yang berada di pusat pemerintahan, dengan mengatakan, "Pembangunan yang kita lakukan harus terus Indonesia sentris." Keberhasilan Indonesia adalah "karya seluruh anak bangsa", yang berarti setiap orang di Indonesia merasa terlibat dalam kemajuan negara.
Dalam pidato politik, strategi yang efektif adalah menggunakan data konkret untuk mendukung argumen. “Kita butuh inovasi-inovasi yang disruptif yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang,” kata Presiden Jokowi, menunjukkan bukti pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Ini menunjukkan bahwa dia memiliki dasar yang kuat untuk mempertahankan keyakinannya bahwa transformasi dan inovasi adalah penting. Dia memperkuat argumennya dan meningkatkan kredibilitasnya di mata audiens dengan menggunakan data dan contoh nyata.
Pesan Presiden Jokowi menjadi lebih dapat diterima oleh berbagai kalangan karena gaya bahasanya yang lugas dan mudah dipahami. Dia sering menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Misalnya, ketika dia menyatakan, "Kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya," dia dengan jelas menekankan kebutuhan akan kompetisi yang lebih tinggi, yang menarik perhatian audiens yang ingin melihat kemajuan yang sebenarnya.
Pidato ini sangat emosional, yang dapat menarik simpati audiens. Presiden Jokowi berbagi kisah tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan, mengingatkan bahwa “Kita perluas akses kesehatan dengan pemanfaatan teknologi dan pembangunan infrastruktur dasar ke seluruh pelosok tanah air.” Ini menciptakan hubungan emosi antara pemerintah dan rakyat, membuat mereka merasa diperhatikan dan terlibat dalam tujuan bersama.
Respon audiens terhadap pidato adalah ukuran penting seberapa efektif persuasi. Bertepuk tangan atau menunjukkan dukungan secara verbal menunjukkan bahwa pesan diterima dengan baik. Misalnya, ketika dia mengatakan, "Saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," anggota DPR dan DPD menunjukkan dukungan mereka terhadap gagasan yang dia sampaikan.
Presiden Jokowi memperkuat argumennya dengan mengulangi beberapa poin penting, seperti pentingnya "berani melakukan ekspansi tidak hanya bermain di pasar dalam negeri." Penegasan ini membantu audiens memahami bahwa keberanian dan inovasi diperlukan untuk perubahan dan kemajuan, menciptakan urgensi untuk melakukan sesuatu.
Secara keseluruhan, pidato Presiden Jokowi di sidang bersama DPD-DPR RI 2019 menunjukkan banyak elemen persuasi yang kuat. Dengan kejelasan pesan, penggunaan data, gaya bahasa yang mudah dipahami, elemen emosional, dan respons positif dari audiens, pidato ini berhasil menyampaikan visi dan tujuan pemerintahan yang aspiratif. Penggabungan semua elemen ini menjadikan pidato tersebut tidak hanya informatif, tetapi juga motivatif, mempengaruhi audiens untuk mendukung langkah-langkah kebijakan yang diusulkan dan juga memotivasi audiens untuk mendukung kebijakan dan rencana pemerintah. Ini adalah contoh nyata bagaimana pidato yang terstruktur dengan baik dapat mempengaruhi pandangan dan sikap publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H