Kampanye "Bersih Bareng Anjani Trip" diluncurkan oleh Pandawara Group melalui konten TikTok yang menawarkan ide liburan sekaligus mendukung kebersihan lingkungan. Dengan menggabungkan liburan dan tanggung jawab lingkungan, kampanye ini dikemas dengan berbagai elemen retorika dan dialektika untuk menarik perhatian audiens. Analisis ini menunjukkan bagaimana komponen tersebut digunakan dan mengevaluasi efektivitas metode yang digunakan.
Ethos, pathos, dan logos adalah tiga elemen utama retorika yang digunakan kampanye ini. Pembangunan kredibilitas kampanye menunjukkan elemen ethos. Pandawara Group menekankan bahwa sebagian dari dana dari program ini akan digunakan untuk tujuan lingkungan seperti membangun tempat sampah dan kendaraan pengangkutan sampah. Dengan menunjukkan komitmen terhadap lingkungan, mereka memperkuat kepercayaan audiens bahwa kampanye ini lebih dari sekadar promosi liburan. Transparansi dalam pengelolaan dana menambah kepercayaan, sehingga audiens percaya bahwa kontribusi mereka digunakan secara bertanggung jawab dan bermakna.
Elemen pathos ditampilkan dengan berusaha membangkitkan perasaan audiens. Ungkapan seperti "liburan yang sekaligus berkontribusi untuk lingkungan" dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan positif bagi audiens, sehingga mereka tidak hanya merasa termotivasi untuk berlibur, tetapi juga merasa senang dan puas karena telah berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Pertanyaan retoris seperti "kapan lagi liburan sambil berkontribusi untuk lingkungan?" menciptakan rasa urgensi dan mengingatkan audiens bahwa kesempatan ini langka sehingga mendorong audiens untuk bertindak cepat.
Elemen logos atau logika digunakan untuk mendukung perselisihan dengan informasi yang jelas. Pandawara Group menjelaskan bagaimana dana akan dialokasikan untuk fasilitas kebersihan, memberi audiens pemahaman yang lebih baik tentang manfaat nyata dari kontribusi mereka. Selain itu, perpanjangan promosi dan diskon hingga akhir Oktober 2024 mendorong audiens untuk segera berpartisipasi karena mereka menghasilkan keuntungan finansial.
Pertukaran ide yang menantang pemikiran audiens menimbulkan logika dalam konten ini. Kampanye ini memperkenalkan ide bahwa liburan dapat digunakan untuk melakukan tugas sosial dan menikmati waktu luang secara pribadi. Dengan pesan ini, audiens diminta untuk mempertimbangkan berbagai cara mereka dapat menikmati liburan mereka sambil tetap berkontribusi pada lingkungan, memicu refleksi mendalam tentang keputusan yang mereka buat.
Dengan menggunakan pertanyaan retoris seperti "kapan lagi liburan sambil berkontribusi untuk lingkungan?", kampanye ini mendorong audiens untuk mempertimbangkan bagaimana mereka membuat keputusan liburan mereka dan mendorong mereka untuk membuat pilihan yang lebih cerdas.
Kampanye "Bersih Bareng Anjani Trip" memiliki banyak cara untuk menarik perhatian audiens. Salah satu fitur yang paling menonjol adalah konsep liburan yang menggabungkan tanggung jawab lingkungan, yang menarik audiens yang mungkin tidak secara aktif peduli dengan masalah lingkungan tetapi ingin menikmati liburan. Aspek emosional, seperti kepuasan karena berkontribusi pada lingkungan, membantu audiens lebih terlibat dan membuat mereka merasa terlibat dalam sesuatu yang lebih besar daripada hanya berlibur.
Faktor penting dalam membangun kepercayaan audiens adalah memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang penggunaan dana. Kampanye ini memperkuat kredibilitasnya dengan menjelaskan secara rinci bagaimana dana akan dialokasikan untuk kepentingan lingkungan. Logika promosi juga efektif karena insentif moneter seperti potongan harga mendorong pelanggan untuk segera bertindak.
Audiens juga didorong untuk bertindak oleh ajakan bertindak yang kuat, seperti "yuk cobain pengalaman liburan bareng Anjani Trip." Kampanye ini membuat audiens merasa terhubung secara emosional karena menggunakan bahasa yang santai dan akrab. Call to action yang jelas ini membuat audiens lebih mudah memahami apa yang harus dilakukan dan mendorong mereka untuk melakukan sesuatu segera.
TikTok sebagai situs media sosial merupakan pilihan yang tepat. TikTok memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menarik perhatian pengguna dengan konten yang menarik secara visual karena reputasinya sebagai platform yang sangat interaktif dan visual. Kampanye ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan keterlibatan audiens dan meningkatkan kemungkinan konten menjadi viral karena format video singkatnya yang inovatif dan dinamis sesuai dengan gaya komunikasi di TikTok.
Kampanye ini dengan sukses mengajak audiens untuk menghabiskan liburan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi lingkungan melalui pendekatan retorika yang menggerakkan emosi, membangun kepercayaan, dan memicu pemikiran kritis melalui dialektika. Secara keseluruhan, metode yang digunakan dalam inisiatif Pandawara Group "Bersih Bareng Anjani Trip" sangat efektif dalam mempengaruhi audiens. Keterlibatan yang tinggi dicapai melalui penggabungan liburan dengan tanggung jawab lingkungan, komunikasi yang jelas, promosi yang menarik, dan ajakan bertindak yang kuat. Dengan daya tarik visual dan interaktif yang ditingkatkan di platform TikTok, kampanyenya berhasil menarik perhatian dan mendorong audiens untuk bertindak.
                DAFTAR PUSTAKA
Aristotle. (2007). The art of rhetoric (J. A. Smith, Trans.). Oxford University Press. (Original work published ca. 350 B.C.E.)
Bitzer, L. (1968). The rhetorical situation. Philosophy and Rhetoric, 1(1), 1-14.
Booth, W. C., Colomb, G. G., & Williams, J. M. (2008). The craft of research. University of Chicago Press.
Toulmin, S. E. (2003). The uses of argument. Cambridge University Press.
Sumber Kampanye : TikTok  https://vt.tiktok.com/ZS2E8gB4v/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H