Mohon tunggu...
lusia lulu
lusia lulu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mencoba menulis , berbagi cerita , memperkaya ilmu

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seberapa Penting Identifikasi Pasien?

1 Mei 2013   17:14 Diperbarui: 4 April 2017   16:13 4997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apalah arti sebuah nama' kita sering mendengar ungkapan tersebut. Sepenting apakah nama seseorang? Kadang kita pun agak segan mengungkapkan identitas kita. Tapi jika menyangkut masalah kesehatan terutama jika sedang sakit, nama menjadi sangat penting untuk diketahui karena akan menyangkut riwayat pengobatan yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungan dengan keselamatan pasien. Kesalahan karena keliru pasien merupakan hal yang amat sangat tabu dan berat hukumnya. Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalam semua aspek diagnosis dan pengobatan. Perlu proses kolaboratif untuk memperbaiki proses identifikasi untuk mengurangi kesalahan identifikasi pasien. Tidak semua pasien di Rumah Sakit dapat mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar. Beberapa keadaan seperti pasien dalam keadaan terbius, mengalami disorientasi, tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat tidur / kamar / lokasi dalam rumah sakit, atau kondisi lain dapat menyebabkan kesalahan dalam identifikasi pasien.

Proses indentifikasi pasien perlu dilakukan sejak dari awal pasien masuk ke Rumah Sakit, yang kemudian identitas tersebut akan selalu dikonfirmasi dalam segala proses di Rumah Sakit, seperti saat sebelum memberikan obat, darah atau produk darah, sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan, sebelum memberikan pengobatan dan tindakan / prosedur. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien yang nantinya bisa berakibat fatal jika pasien menerima prosedur medis yang tidak sesuai dengan kondisi pasien seperti salah pemberian obat, salah pengambilan darah bahkan salah tindakan medis.

Kebijakan identifikasi harus menggunakan minimal dua identitas pasien seperti nama lengkap pasien, nomor rekam medis atau registrasi, tanggal lahir / umur, gelang identitas dengan bar code atau cara lain  dan tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien. Termasuk juga ada sistem yang mengatur identitas pasien yang koma tanpa identitas. Dan proses identifikasi ini harus konsisten pada semua situasi dan kondisi.

Pasien di Rumah Sakit umumnya diberikan gelang identitas jika dirawat agar memudahkan proses identifikasi pasien. Pada saat pemasangan gelang identitas, pasien akan diberi tahu mengenai manfaat gelang yaitu untuk mencocokkan identitas pasien yang tercatat dalam rekam medis  Rumah Sakit dengan identitas pasien sebenarnya, sebelum dilakukan proses seperti saat sebelum memberikan obat, darah atau produk darah, sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan, sebelum memberikan pengobatan dan tindakan / prosedur. Sehingga jika pasien menolak untuk diberi gelang identitas maka pihak Rumah Sakit akan meminta bukti penolakan pemasangan gelang dan wajib menjelaskan resiko yang akan timbul jika tidak dipasang gelang. Selain itu pasien juga berhak untuk menolak tindakan medis yang akan dilakukan jika pihak Rumah Sakit tidak mengkonfirmasi lebih dahulu dengan melihat gelang pasien dan menanyakan identitas pasien.

Konsistensi indentifikasi pasien juga menyangkut formulir atau rekam medis yang ada di Rumah Sakit. Jika Rumah Sakit sudah menetapkan minimal dua identifikasi pasien, maka identifikasi tersebut harus muncul dalam semua formulir atau rekam medis yang ada.

Jadi seberapa penting identifikasi pasien?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun