Mohon tunggu...
lusia lulu
lusia lulu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mencoba menulis , berbagi cerita , memperkaya ilmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Etika, Sekedar Kata -kata Belaka?

22 Maret 2014   06:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai - nilai etika apakah hanya sekedar diajarkan agar mendapat nilai baik, lulus ujian, naik kelas? Tanpa harus dilaksanakan dan dilakukan? Semua tentang angka, kelulusan bukan kesadaran dan tindakan yang dengan sadar dan penuh penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain. Coba tengok masa kecil dan sekarang yang kita lakukan. Apakah sudah melakukan nilai etika tersebut?
1. Buang sampah pada tempatnya
Mungkin ini juga ga jelas sepenuhnya sehingga bisa dibelokkan oleh orang bebal. Buang sampah di sungai tanpa bersalah, nanti kalau banjir menuding orang lain. Atau di sembarang tempat dengan alasan memberi pekerjaan pada tukang sapu (arogan bukan?)
2. Datang tepat waktu
Sering bahkan setiap hari menyuruh anak datang ke sekolah tepat waktu. Tapi bagaimana dengan kita? masuk kerja tepat waktu?
3.Mematuhi peraturan lalu lintas
Termasuk di dalamnya tidak melanggar lampu lalu lintas, memakai helm, membawa surat-surat, dan tidak menyogok (?). Masih dilakukan?
4. Rajin menabung, hidup hemat
Bagaimana dengan barang-barang yang tidak berguna yang sudah dibeli karena lapar mata?
5. Tidak boleh merokok karena mengganggu kesehatan
Wah bagaimana dengan merokok dihadapan anak? Memberikan uang kembalian sehabis meminta membelikan rokok di warung?
6. Rajin olah raga agar badan sehat
Kapan ya terakhir berolah raga?
7. Menyapa orang lain dengan hormat, tidak boleh memaki
Wah bagaimana kalau ribut dengan orang lain?
8. Harus antri
Tak ada waktu lah ya. Apakah merasa puas jika menyerobot antrian dan membuat orang lain kesal?
9. Memberikan bantuan kepada orang yang tidak mampu
Yah kalau ini memang bermata dua. Ada yang memang benar-benar membutuhkan, tetapi ada juga yang berpura-pura. Ada yang tulus membantu, ada yang pura-pura tidak tahu
10. Memberikan tempat duduk kepada yang memerlukan (orang tua, ibu hamil, dll)
Di tempat tertentu seperti bis, kereta sudah disediakan untuk orang tertentu. Apakah sudah dilakukan memberikan tempat duduk untuk mereka?

Yah itu semua cuma sekedar pengamatan dalam keseharian. Bisa jadi masih banyak orang yang berbuat baik dan menghargai etika. Alangkah ironis jika hanya kata belaka yang diajarkan kepada anak-anak kita, tanpa kita melakukannya dalam memberikan contoh dan panutan untuk anak-anak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun