Mohon tunggu...
Lusi Afandi
Lusi Afandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Dukungan Psikologis dalam Pembelajaran di Era Digital

24 Desember 2024   12:16 Diperbarui: 24 Desember 2024   12:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                        Era digital telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Proses belajar-mengajar yang dahulu bergantung pada interaksi tatap muka kini bertransformasi melalui teknologi seperti platform belajar online, video konferensi, dan aplikasi pembelajaran interaktif. Meskipun kemajuan ini memberikan kemudahan, tantangan psikologis yang dihadapi oleh siswa dan pendidik juga meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, dukungan psikologis menjadi elemen penting dalam memastikan keberhasilan pembelajaran di era digital. 

                       Transformasi digital di dunia pendidikan membawa kemudahan akses belajar, fleksibilitas waktu, dan peluang bagi siswa untuk mengeksplorasi berbagai sumber pengetahuan. Namun, di balik manfaat tersebut, ada tantangan psikologis yang signifikan yang dihadapi oleh siswa, guru, dan orang tua. Era digital ini menuntut pendekatan yang lebih holistik, di mana dukungan psikologis menjadi fondasi penting untuk menjaga keseimbangan emosi, motivasi, dan produktivitas dalam pembelajaran.

Tantangan Psikologis dalam Pembelajaran Digital

1. Kelelahan Digital (Digital Fatigue)
                     Paparan layar yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Siswa sering merasa letih akibat terus-menerus menghadapi tugas digital, sehingga memengaruhi konsentrasi dan motivasi belajar.

2. Kesenjangan Sosial dan Emosional
                    Interaksi sosial yang terbatas dalam pembelajaran online dapat mengurangi rasa kebersamaan di antara siswa. Hal ini berpotensi menimbulkan perasaan kesepian dan isolasi.

3. Tekanan Akademik yang Berlebih
                   Tugas yang terus-menerus datang melalui platform digital seringkali membuat siswa merasa kewalahan. Selain itu, ketidakpastian tentang masa depan pendidikan juga dapat menambah tingkat stres mereka.

4. Kurangnya Dukungan Emosional
                  Dalam pembelajaran daring, guru sering kesulitan mendeteksi tanda-tanda masalah emosional pada siswa, seperti kecemasan atau depresi.

Pentingnya Dukungan Psikologis

                 Dukungan psikologis dalam pembelajaran digital bertujuan untuk membantu siswa mengelola tekanan, meningkatkan kesehatan mental, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif. Beberapa alasan mengapa hal ini penting meliputi:

a. Meningkatkan Kesejahteraan Mental

                Dukungan psikologis membantu siswa menghadapi tantangan emosional dan stres yang muncul selama proses belajar online.

b. Mendorong Motivasi Belajar
                Siswa yang merasa didukung secara emosional cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dan mampu mengelola tugas-tugas akademik dengan lebih baik.

c. Membangun Ketahanan Mental
               Dengan bimbingan psikologis, siswa dapat mengembangkan keterampilan untuk mengatasi kesulitan dan beradaptasi dengan perubahan.

Strategi Memberikan Dukungan Psikologis

Gambar 1.2  Ilustrasi interaksi antara siswa dengan guru dalam kelas daring, didampingi oleh orang tua yang memberikan dukungan secara langsung.
Gambar 1.2  Ilustrasi interaksi antara siswa dengan guru dalam kelas daring, didampingi oleh orang tua yang memberikan dukungan secara langsung.


1. Menciptakan Komunikasi Terbuka
               Seperti contoh gambar diatas,  bahwa Guru dan orang tua harus membangun hubungan yang mendukung dengan siswa, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbagi perasaan dan kekhawatiran.

2. Mengintegrasikan Pendidikan Sosial-Emosional
              Pendidikan tidak hanya tentang aspek kognitif, tetapi juga mencakup pembelajaran emosional untuk membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka.

3. Mengelola Beban Kerja Digital
              Guru dapat merancang tugas yang seimbang agar siswa tidak merasa terbebani oleh tuntutan akademik yang berlebihan.

4. Memberikan Akses ke Konseling Online
              Sekolah dapat menyediakan layanan konseling virtual untuk membantu siswa yang membutuhkan bantuan lebih mendalam.

5. Mengajarkan Teknik Relaksasi
              Mengajarkan teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, atau latihan mindfulness dapat membantu siswa mengelola stres.

Kesimpulan

            Pembelajaran di era digital membawa peluang besar sekaligus tantangan yang signifikan. Dukungan psikologis menjadi kunci dalam menciptakan pengalaman belajar yang seimbang dan menyenangkan. Dengan menyediakan lingkungan yang mendukung secara emosional, siswa dapat berkembang secara akademik sekaligus menjaga kesehatan mental mereka.

           Langkah kolaboratif antara guru, orang tua, dan lembaga pendidikan diperlukan untuk memastikan setiap siswa mendapatkan dukungan yang dibutuhkan di tengah dinamika era digital ini. Investasi pada kesehatan mental siswa adalah investasi pada masa depan generasi penerus yang lebih tangguh, adaptif, dan seimbang di tengah dunia yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun