Â
Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, yang mempengaruhi peran guru dalam pengajaran dan pembelajaran. Pendidikan adalah salah satu bidang yang secara signifikan dipengaruhi oleh transformasi digital. Perkembangan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah lanskap pendidikan secara fundamental.Â
Salah satu perubahan terpenting yang terjadi adalah transformasi peran guru di era digital. Guru yang sebelumnya berperan sebagai penyampai informasi, kini diharapkan menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Transformasi pendidikan modern, dipicu oleh perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan dunia kerja, menuntut peran baru bagi para guru. Peran guru tidak lagi terbatas pada pengajaran di dalam kelas, tetapi mencakup berbagai aspek yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan abad ke-21.
1.Guru Sebagai Fasilitator Pembelajaran Aktif
Guru kini berperan sebagai fasilitator pembelajaran aktif. Mereka tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Metode seperti pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) menjadi semakin populer. Dalam metode ini, siswa diajak untuk menemukan solusi kreatif dan kritis terhadap masalah nyata, sementara guru bertindak sebagai pemandu.
2. Integrator Teknologi
Perkembangan teknologi mengubah cara guru mengajar dan siswa belajar. Guru harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, menggunakan alat bantu pengajaran digital, platform e-learning, dan aplikasi pendidikan untuk meningkatkan interaksi dan keterlibatan siswa. Misalnya, penggunaan perangkat lunak presentasi interaktif, video pembelajaran, dan quiz online dapat membuat pelajaran lebih menarik dan dinamis.
3. Desainer Kurikulum yang Adaptif
Guru juga berperan sebagai desainer kurikulum yang adaptif. Mereka harus mampu merancang kurikulum yang fleksibel dan relevan dengan kebutuhan siswa serta tuntutan zaman. Pendekatan seperti flipped classroom, di mana siswa mempelajari materi di rumah dan mendiskusikannya di kelas, membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif.