Mohon tunggu...
Lusia Missa
Lusia Missa Mohon Tunggu... Lainnya - Hargailah Diri-Mu Sendiri

Ketika Kamu Menghargai Diri Mu, Orang lain juga akan Menghargai Diri Kamu.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Disambut Penghuni Rumah Kosong (Part 1)

19 Juni 2024   16:33 Diperbarui: 19 Juni 2024   16:40 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (sumber gambar: Foto Pribadi-Depan Kantor Desa Oebobo)

Pengalaman horor saya saat KKN.  Kemungkinan cerita ini tidak terlalu menakutkan tapi cukup memenuhi makna dari kata 'horor'.

Saya adalah alumni disalah satu Universitas yang ada di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya ingin membagikan pengalaman horor ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2019 yang lalu di Desa Oebobo.

****

 (sumber gambar: Foto Pribadi-Depan Kantor Desa Oebobo)
 (sumber gambar: Foto Pribadi-Depan Kantor Desa Oebobo)

Saya dan 22 teman mahasiswa yang lain, ditempatkan disalah satu desa bernama Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Diantaranya 15 orang  teman perempuan dan 8 orang teman laki-laki.

Ibu Foeh, Dosen Pendamping Lapangan memperkenalkan kami pada masyarakat desa setempat dan saat itu juga kedatangan kami disambut dengan sangat baik disana. Beliau hanya sebentar saja mengikuti acara sambutan tersebut. Setelah itu, beliau pamit pulang karena harus mengantarkan teman mahasiswa kelompok lain ke desa seberang. Kebetulan Ibu Foeh mendapat kepercayaan dua kelompok mahasiswa KKN.

Salah satu tokoh masyarakat, Bapak Esa yang menjabat sebagai Sekretaris Desa saat itu, menawarkan salah satu rumahnya yang kosong yang cukup untuk kami 23 orang tempati.

Bapak Agus selaku Kepala Desa Oebobo saat itu, awalnya mengusulkan supaya kami ditempatkan ke rumah-rumah warga maksimal 2 atau 3 orang per rumah. Namun usulan itu kami tolak karena sebelum ke desa, kami sudah menyiapkan segala kebutuhan makanan untuk 2 bulan ke depan seperti bahan makanan pokok dan bumbu masak lainnya.

Kami diarahkan oleh Bapak Esa ke rumah tersebut setelah acara penyambutanya selesai. Suasana yang saya amati selama perjalanan menuju tempat tujuan adalah pemandangan yang begitu indah menyejukkan mata karena hamparan hijaunya sawah-sawah yang terbentang di setiap sisi jalan tapi disisi lain suasana desa sangat sepi karena mungkin warga setempat sedang berkebun atau beristirahat pikir saya. 

Sesampainya di halaman rumah tersebut, hal pertama yang saya amati adalah halaman rumahnya sangat luas namun tanahnya cukup tandus. Di samping kiri rumah terdapat banyak pepohonan namun yang menarik perhatian saya saat itu adalah pohon asam yang lumayan besar yang berdiri kokoh tanpa di apit oleh pohon yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun