"Tambah satu orang su. supaya katong pung 9 orang sa. Basong liat su katong tidur su sama ke kepompong sonde bisa bagerak" sambung Rista anggota kamar utama
Â
"Tidak bisa !! katong ju di kamar biasa ju su basesak mati" sambung Enu Asni
Sebenarnya disini sudah terjadi perselisihan karena sempat menyinggung anggota yang menempati kamar. Perselisihan ini terjadi cukup lama sampai teman laki-laki membantu melerainya. Mereka menanyakan kenapa sampai ada perselisihan dan kami mencoba menjelaskan. Dimana anggota kamar utama mengajukan protes yang kata Neke 10 orang itu untuk mengurangi satu anggota mereka dan menambahkan pada anggota kamar biasa.Â
Sedangkan anggota kamar biasa menolak karena menurut mereka anggota untuk kamar biasa tidak bisa lebih dari 6 orang karena setiap kamar juga menyimpan koper/bawaan masing-masing anggota. Beberapa teman laki-laki membantu dengan mengecek kedua kamar sambil memberikan saran.Â
Setelah itu, mereka mengatakan kalau memang ukuran  kamar biasa sangat kecil. Sehingga mereka menyetujui usulan kami yang menempati kamar biasa. Tapi tidak dengan teman-teman anggota kamar utama, mereka tidak menyetujuinya. Mereka masih kekeuh dengan perkataan mereka.
Salah satu teman laki-laki, saya kurang tahu itu siapa, dia yang menyadari ada kekeliruan dan mengatakan kejanggalannya pada Benny selaku Ketua Kelompok. Setelah mendengarnya, Benny menyuruh kami duduk dan untuk membahasnya.
Di awal pembahasan, Benny menanyakan berapa banyak anggota KKN kepada kami semua. spontan kami menjawab 23 orang.
"23 orang e. laki-laki ada berapa ? perempuan ada berapa ?" tanya Benny lagi
Â
"Laki-laki ada 8 orang, perempuan ada 15 orang" jawab Oche teman perempuan kami.