Mohon tunggu...
Lusi DheaAgustin
Lusi DheaAgustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Lusi Dhea Agustin seorang mahasiswa dan konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pidato Membangun Generasi Emas Indonesia Maju Tahun 2024 Lusi Dhea Agustin

26 Desember 2023   12:13 Diperbarui: 26 Desember 2023   12:33 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemuda adalah Agent of Change dalam kehidupan sejalan dengan agenda Global Suistanable Development Goals (SDGs) Pemuda harus berperan aktif dan mengisi ruang gerak era Society five poin zero dengan hal yang positif. 

Signifikasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dihindari karena jika kita menolak perubahan kita akan tenggelam. Hal ini dapat diatasi dengan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Pendidikan adalah cikal bakal terlahirnya generasi emas yang mampu beradaptasi dengan perubahan, bukan hanya gayanya saja yang berubah tetapi maindsetnya juga perlu diubah. Oleh karena itu pendidikan di Indonesia saat ini sedang melakukan sebuah program untuk mengembangkan prestasi dan berbagai macam keterampilan dengan kompetensi abad 21 kompetensi diantaranya comunication and information teknologi literacy skill, critical thinhking, problembsolving skill, effective comunication dan colaborasi skil. 

Berdasarkan berita dalam acara G20 pada Tahun 2022 lalu Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Ristek Bapak Irwan Syahrir menyampaikan bahwa problematika dalam pendidikan saat ini adalah mengenai adaptasi pada teknologi dan adanya distribusi pada pendidikan. Menyikapi kebutuhan abad 21 pemerintah melakukan penyempurnaan dalam sistem pendidikan nasional dengan memberlakukannya Kurikulum Merdeka.

 Esensi Merdeka belajar adalah menggali potensi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri maksudnya tidak hanya mandiri mengikuti proses birokrasi yang ada tetapi mampu mengatasi problem solving dalam kehidupan masyarakat. 

Kurikulum Merdeka hadir sebagai jawaban atas krisis pembelajaran saat pandemi kesenjangan pendidikan sangat terasa saat badai covid-19 menerpa seluruh elemen. Menurunnya kompetensi siswa tentunya sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa. Karena kemajuan bangsa ini ada di pendidikan dan pemudanya namun di atas pendidikan masih ada karakter seperti halnya pepatah adab atau karakter lebih tinggi daripada ilmu. 

Percuma pandai dan berprestasi namun tidak bisa memanusiakan manusia maka dari itu gagasan penguatan P5 Profil Pelajar Pancasila oleh Bapak nadiem Makarim terus digencarkan penanaman karakter ini harus dimulai dari lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. 

1. Pertama adalah lingkungan rumah perlu diingat bahwa buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya artinya kepribadian orang tua akan dicontoh oleh anaknya seperti halnya syair Arab yang berbunyi Al Ummu madrasatul Ula Wal Abu Mudiruha" artinya Ibu adalah madrasah atau sekolah pertama bagi anak dan ayah adalah sosok Kepala Sekolahnya. Jadi penanaman karakter yang paling diutamakan adalah pada internal rumah.

2. Selanjutnya yang kedua adalah lingkungan sekolah Hal ini dapat dimulai dari jenjang TK SD SMP SMA hingga Perguruan Tinggi pada jenjang SD lah otak manusia sedang pada fase terbaik maka tidak heran jika di jenjang ini terdapat proyek penguatan profil pelajar pancasila character building dan lainnya. 

Jika pada jenjang perguruan tinggi terdapat program mbkm (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) mahasiswa diberikan hak otonom untuk belajar di luar kampus bersama mitra program MBKM program ini antara lain Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kampus Mengajar, MSIB,Wirausaha merdeka, IISMA dan lainnya.

Program ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam soft skill dan hardskil melalui MBKM juga mahasiswa dibekali Practical Knowledge yang dapat membantu mahasiswa mencari pekerjaan. Kelas mbkm membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengasah kompetensinya dalam meningkatkan karakter building. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun