Mohon tunggu...
Luqman Hakim
Luqman Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang penuh semangat dan bersemangat untuk menjelajahi dunia dan mengejar impian saya. Saya memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dan terus berkembang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memperkenalkan Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Menumbuhkan Minat Belajar

14 Mei 2024   10:14 Diperbarui: 14 Mei 2024   10:24 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan efesien dan efektif jika siswa memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi. Bagian dari motivasi ini adalah minat belajar siswa. Ketika siswa menunjukkan minat dalam pembelajaran, artinya siswa memiliki motivasi yang kuat. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan terlihat lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Minat sangat erat hubungannya dengan rasa tertarik, perasaan senang, perhatian, partisipasi serta keinginan(Rozikin et al., 2018). Ketika siswa sudah menunjukkan minat atau kecenderungan terhadap suatu aktivitas pembelajaran dan secara konsisten dia memperhatikan dengan sungguh-sungguh, hal ini dapat mempengaruhi perasaan mereka menjadi menyenangkan atau membosankan. Minat belajar siswa juga bisa diartikan keseriusan mereka dalam belajar baik dari diri mereka sendiri maupun dorongan dari orang lain.

Hasil observasi saya bahwa siswa kelas 5B Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Arjosari memiliki minat belajar yang rendah terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ketika pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa kelas 5B tampak kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Rendahnya minat belajar ditunjukkan dengan siswa sering bergurau dengan temannya, menggambar sendiri di buku, bermain alat tulisnya. Minat belajar yang rendah juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Dalam pertemuan selanjutnya saya merubah dengan kegiatan diskusi kelompok yang bertujuan agar kegiatan pembelajaran tidak membosankan. Jumlah di kelas 5B terdapat 28 siswa dengan membagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 7 siswa. Ada beberapa metode untuk mengatasi minat belajar. Salah satunya menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Pembelajaran Berbasis Proyek ini merupakan pembelajaran yang memberikan kepada siswa untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermanfaat kepada peserta didik.

Dalam pertemuan tersebut saya mengambil mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi Menyimpulkan Perasaan. Proyek ini saya beri nama Rotar Perasaan. Menurut saya dengan proyek membuat roda putar adalah cara yang menarik dan menyenangkan untuk memperkenalkan kreatifitas peserta didik. Proyek ini melibatkan pembuatan roda putar sederhana yang menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan seperti kardus, kertas, pensil, dll. Meskipun sederhana dalam konsepnya, proyek ini menuntut pemikiran kreatif dan pemecahan masalah dari siswa. Setelah menyelesaikan proyek membuat roda putar, siswa akan diberi kesempatan untuk merefleksikan pengalaman mereka dan mengungkapkan perasaan mereka ke dalam proyek tersebut. Dan yang terakhir peserta didik diberi kesempatan untuk mempresentasikan hsail kerja kelompok mereka di depan kelas.

Dari kegiatan proyek tersebut siswa mempunyai kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung yang pada umumnya mengalami proses belajar yang lebih cepat dalam memahami materi yang mereka pelajari. Dan pada saat proyek itu berlangsung peserta didik sangat bersamangat dan berantusias dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu metode pembelajaran berbasis proyek perlu diterapkan di kelas 5B Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Arjosari untuk meningkatkan minat belajar Bahasa Indonesia.

Berdasarkan kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran dengan berbasis proyek ini dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun