Mohon tunggu...
Luqman Hakim
Luqman Hakim Mohon Tunggu... Desainer - Tinggal di Depok masih pengen jadi orang kreatif, terus, sampai tua, sampai nggak bisa kreatif lagi.

Orang biasa dan bukan siapa-siapa. Bukan wartawan, bukan penulis, bukan kartunis, bukan komikus, bukan fotografer, bukan desainer, bukan animator, jangan juga nuduh Art Director apalagi Creative Director, bukan dan bukan, pokoknya bukan siapa-siapa. Cuma orang biasa yang pengen tetep selalu kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Beragam Jalan Blogger dan Postingan

22 Oktober 2010   04:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:13 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_298997" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi/Admin (shutterstock)"][/caption] Ada banyak hal yang sering saya lihat di postingan blogger. Tulisan-tulisan yang sliwar-sliwer di internet, bikin mata penasaran melihatnya, apalagi kalo itu postingan yang memang bener-bener asik dan menarik untuk dibaca. Ya, menyambut Pesta Blogger 2010 dengan tema tentang keberagaman, saya mencoba untuk mau (sok tau) mendefinisikan tipikal para blogger ketika memposting materi-materi ke dalam blog mereka. Penyontek Ulung Menulis cuma bisa copy-paste dari tulisan atau materi-materi yang pernah ditulis di media lain, baik di media cetak atau di media online itu sendiri. Adapun blogger yang masuk dalam kategori ini dibagi jadi 3 tipe: 1. Si Maling Bener-bener blogger nggak berhati dan nggak berperasaan, mengambil seluruh materi tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumber aslinya. Bahkan sumber awal dari tulisan yang diambil dan ditiadakan sumber aslinya itu, diaku-akunya sedemikian rupa seolah-olah itu adalah tulisan yang ditulisnya sendiri. Blogger maling, itu istilah tepatnya, mereka berpikir tindakan ini sah-sah saja dilakukan sebab banyak blogger tak bertangggungjawab yang memposting sesuatu materi secara utuh dan bulat-bulat. Identitas asli si penulis atau si pembuat asli postingan dibuang, dibikinnya seolah-olah itu adalah karya sendiri. Dasar pertimbangan kelakuan bolgger berkategori ini ada pada tatanan blogger yang nggak ngerti etika. Harusnya kita kasihan, pasti dari kecil nggak pernah diajarin sama guru dan orang tuanya bagaimana cara menghargai hak milik orang lain yang bukan punya sendiri. Nyolong doang kok ya pake ijin... 2. Si Tukang Fotokopi Blogger yang malas berpikir untuk menulis atau memposting materi. Asal rame, asal blog-nya dibaca orang, diperhatikan orang, dia seneng banget. Blogger tipe begini akan berusaha semaksimal mungkin dalam hal memposting, cara-cara yang ditempuh nggak lebih dan nggak bukan, memindahkan isi tulisan orang lain ke dalam blog-nya secara utuh dengan tetap mencantumkan sumber aslinya. Blogger begini masih mending ketimbang si maling. Dia masih mencantumkan sumber asli tulisan tersebut meski tidak teliti. Diambilnya tulisan yang ternyata juga copy-paste, lantas yang dicantumkan bukan sumber awal atau sumber aslinya, malah sumber yang juga copy-paste. Dasar pertimbangan kelakuannya ada pada tatanan blogger yang kurang rajin menelusur sumber asli tulisan atau postingan yang di-copy-paste. Masih lebih baik ketimbang si maling, tapi baiknya lebih teliti mendapati bukti dan data apakah tulisan yang di-copy-paste adalah tulisan asli. 3. Si Penyadur Ya, masih agak lebih kerenan dikit dan masih bermartabat ketimbang tipikal sebelumnya. Si penyadur ini akan melihat postingan-postingan bahasa asing lalu diterjemahkannya. Namun lagi-lagi, kalau dia tidak mencantumkan sumber aslinya, sifatnya sama seperti si maling, hanya agak lebih mendingan, masih berusaha buat menterjemahkan. Baiknya memang ketika menyadur tulisan orang bukan dari bahasa yang sama dengan yang biasa dipakai, baik disadurnya itu cuma sepotong apalagi keseluruhan, etikanya tetap mencantumkan juga sumber asli didapat dari mana. Sebelum dihargai orang, baiknya memang menghargai dulu hak dan kepentingannya orang lain. Pebisnis Blogger yang memanfaatkan fasilitas dan koneksitas internet berikut jaringan pertemanan yang ada di dalamnya untuk melakukan bisnis. Meski bisa dilakukan secara formal lewat website resmi, rasa-rasanya melakukan dengan cara blogging jauh lebih mengena. Artike yang sering ditulis di blog ini biasanya seputar usaha yang dijalankan, pun pengenalan produk-produknya. Sah-sah saja, blog memang bisa dipakai untuk kategori, wujud dan bentuk apapun, termasuk bisnis. *  Tambahan ide yang kelupaan ini dari Mas Muhammad Yunus Intelektual dan Cendekiawan Biasanya lahir dari kalangan akademisi. Blogger yang datang berkategori ini adalah blogger bertipe dermawan dari segi keilmuan yang ingin membagikan ilmunya pada orang lain. Namun sayangnya, kendalanya sering ada pada tatanan teknis, sering kali kata-kata asing yang nggak umum dalam Bahasa Indonesia, dimasukkan dalam tulisan sebagai bagian dari kalimat. Ada beberapa blogger dari tipe ini yang masih berbaik hati menjelaskan arti dari kata-kata asing dan yang nggak umum itu. Yang parah, blogger yang kelewat pintar dan nggak mau membagi kepintarannya, kata-kata asing dan yang nggak umum itu didiamkan tanpa diberi penjelasan, pembaca bingung dengan maksudnya. Sebetulnya, tulisan yang baik adalah tulisan yang mampu dicerna dan dipahami oleh orang lain, dengan begitu peran saling berbagi dan saling memberi dalam dunia blogging jadi bisa terwujud. Tulisan yang buruk itu adalah tulisan yang membuat pembacanya bingung dan tidak mengerti ketika dibaca. Lain hal bila tulisan itu adalah karya tulis ilmiah untuk bidang studi tertentu dan ditujukan untuk orang-orang tertentu. Biasanya ada pada penulis yang lahir dari latar belakang akademis untuk pendidikan-pendidikan tertentu. Penyair dan Sastrawan Blogger yang senang menulis kalimat-kalimat kiasan dalam paragraf-paragraf tulisannya, baik itu artikel atau malah puisi secara utuh. Tentu saja tulisan karyanya sendiri, bukan dari milik orang lain yang dipindah ke dalam blognya. Blogger dengan tipe begini dibagi lagi menjadi 2 tipe: 1. Si Lebay Karyanya kelewat lebay dan nggak membumi, tapi masih nekat juga dimasukkan ke dalam postingan. Pembaca bisa histeris atau malah jengah ketika membaca tulisannya, tulisan lebay yang kelewat mengada-ngada, pengandaian kata dan makna yang kelewat berlebihan. Tapi nggak apa-apa, setidaknya blogger ini masih orisinil dalam menulis. 2. Si Hebat Karyanya memang bagus dan indah ketika dibaca. Tulisan sastranya di blog selalu ditunggu-tunggu oleh pembaca. Definisi tepat untuk blogger dengan tipe begini memang lebih dicirikan sebagai si penyair online atau sastrawan online. Pemuka Agama Sering kali kita ketika masuk dalam postingan orang, banyak didapati ayat-ayat dan dakwah tentang hidup dan kehidupan. Blogger yang masuk dalam tipe begini biasanya adalah orang-orang yang dalam kehidupan aslinya memang pemuka agama di lingkungannya. Yang paling parah bila menemui blogger dengan tipe seperti ini di kehidupan nyatanya adalah orang-orang gagal untuk jadi pemuka agama. Gagal jadi ulama, gagal jadi ustadz, gagal jadi pastur, gagal jadi pendeta, gagal jadi pemuka agama untuk agamanya, lalu mendakwahi orang dalam tulisan-tulisannya. Tulisan dakwah itu bisa jadi memang tulisan yang bermutu dan menghentakkan pembaca ke alam kesadaran tentang hidup dan kehidupan, bisa juga tulisan dakwah yang sangat bodoh dan sangat sok tau. Padahal, bila satu urusan diserahkan pada bukan ahlinya, tinggal tunggu saja kehancurannya. Pengkritisi Kebanyakan dari blogger yang berkategori ini, orang yang dulunya atau sekarang masih jadi aktivis atau demonstran, semangatnya adalah mengkritisi. Semangat mengkritisi yang baik itu apabila ditujukan untuk kebaikan bersama, yang parah apabila mengkritisi untuk menjatuhkan atau sekedar omongan warung kopi yang dituangkan dalam bentuk tulisan namun tidak memiliki dasar argumen yang kuat. Pencurhat Blogger begini biasanya orang yang lumayan labil dalam menjaga emosionalitas diri-sendiri. Permasalahan pribadi diumbar di tulisan, seolah masalahnya butuh diketahui oleh orang banyak di seluruh dunia. Patah hati, putus cinta, berkonflik dengan suami/istri atau malah cerai, berantem sama rekan kerja di kantor, diomelin atasan, segala remeh-temeh kehidupan kecilnya diumbar dalam bentuk tulisan untuk diketahui dunia. Nggak ada yang salah dengan tulisan blogger bertipe begini, tapi umumnya pembaca blognya sangat segmented, tidak luas dan sedikit sekali kemungkinan akan muncul di search engine. Cuma memang orang yang berkunjung ke blog yang isinya melulu postingan tentang curhatan, sangat bisa dipastikan adalah teman-temannya sendiri atau yang orang-orang merasa senasib-sependeritaan, minimal merasa kasihan atas penderitaan hidup si penulisnya. Nge-blog itu bebas kok, mau nulis apa saja nggak masalah, memposting apa saja silahkan. Pelawak dan Komedian Blogger bertipe begini biasanya lumayan digandrungi. Tulisannya lepas dan selalu membawa keceriaan. Selalu ada tawa dan canda, tak pernah lupa dengan selipan humor dalam setiap rangkaian kalimat-kalimatnya. Meski begitu, blogger dengan kategori ini juga dibagi jadi 2 bagian: 1. Si Garing Ya, sungguh lucu bila ada lawakan tapi tidak lucu. Seringkali blogger yang ingin masuk dalam kategori ini justru melawak dengan materi usang dan basi, pembacanya tidak bisa ketawa sama sekali bahkan miris, kasihan banget capek-capek menulis tapi tidak lucu. Ya, minimal sudah berusaha, baiknya memang kita hargai. Bila kita adalah rekan blogger yang baik, berikan koreksi bahwa lawakannya masih kurang lucu di bagian tertentu. Ini juga membantu rekan sesama blogger dalam bentuk berbagi dan saling memberi. 2. Si Kocak Mau percaya apa nggak, menulis humor itu susah, butuh skill tersendiri dan merangkai kalimat yang apik. Biasanya selalu ditandai dengan rumusan membuka dengan pancingan kalimat, lantas diakhiri dengan bagian penutup yang tak diduga-duga. Blogger kocak biasanya sangat lihai memainkan emosi pembaca, hingga saat serius membaca kalimat demi kalimat tulisannya, di akhir tulisan akan dijomplangkan dengan kenyataan yang berseberangan. Jarang banget ada blogger yang seperti ini, kalo ada, add saya dong jadi temen. Petinju dan Petarung Blogger bertipe ini biasanya akan membuat akun untuk mengajak pembacanya dalam debat. Tulisan-tulisannya memang selalu membawa aroma diskusi, juga debat, siapapun yang berkomentar di sana akan dicecar dasar dan dalih logikanya seperti petinju atau petarung menyudutkan lawan. Blogger dengan tipe begini juga dibagi dalam 2 kategori: 1. Petarung Jalanan Blogger yang sengaja menyembunyikan identitas aslinya, pembaca tidak perlu tahu siapa dia, yang penting semangat bertarung itu haruslah ada. Yang sangat disayangkan apabila tulisan-tulisannya itu bernada provokatif, menghasut, membakar, lantas ketika ditanyakan kredibilitas dan identitas aslinya, blogger ini bersembunyi di balik kerahasiaan nama aslinya. Bak pengecut yang bisanya hanya menghasut dan membakar emosional pembaca. Tak perlu ditanggapi lebih bila membaca blog seperti ini, cukup tersenyum melihat kepengecutan debat dengan menyembunyikan siapa dirinya sendiri sebenarnya. 2. Petinju Profesional Namanya terpampang jelas, berikut identitas aslinya. Bila ditemui di dunia nyata, ia tetap manusia biasa, bukan makhluk halus tak berupa seperti blogger bertipe petarung jalanan. Ia tetap manusia yang butuh sparring partner dalam hal berpendapat dan berkomentar. Kalo ada blogger dari tipe begini, add saya dong jadi temen.

Soalnya saya pengen juga belajar juga jadi petinju profesional...
Blogger Kurang Kerjaan Ya, ini saya. Ngapain juga sok tau mengklasifikasikan tipe-tipe blogger berdasarkan gaya postingannya? Penolakan dan kekesalan dari beberapa rekan yang persis saya tulis di sini pastinya akan ada. Ya udah, saya minta maaf deh, tapi saya tidak menulis nama-namanya lho, hanya karakternya. Maaf deh kalo ada yang tersinggung. Maklumlah, saya cuma blogger kurang kerjaan...
Selamat Ulang Tahun Kedua, Kompasiana!

Catatan: Ditulis untuk Kontes Menulis Blog dari XL tema Pemanfaatan Media Sosial untuk Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun