Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan di Atas Nota #2

23 Agustus 2022   13:37 Diperbarui: 23 Agustus 2022   13:39 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Angkut Malang (Dok. Pribadi)

Paling sering diingat dari sebuah kata merdeka adalah cara meraihnya, kemudian mermperbaiki dan bukan hanya mempertahankan makna merdeka itu sendiri.
Penjajah tanpa rupa inilah yang sedang membelenggu tangan dan kaki para pengemban amanah sehingga mata dan hati tidak pula dipergunakan sebagaimana mestinya
Digelapkan fatamorgana bernama kuasa atas harta, tahta, dan wanita wanita
Jerit tangis dari perbudakan di lautan tak terdengar oleh telinga yang tersumbat degup musik leha
Atau kicau burung yang tak lagi terdengar, masih hidupkah? Atau mati kelaparan?
Sungai yang tak lagi ada gemericiknya, bahkan keruh yang tak semestinya
Atas nama tambang yang katanya untuk rakyat, tapi uang pangkal proyek sudah milik pejabat
Hanya debu jalanan rusak di nafas kami yang kami nikmati

Babarsari, 17 Agustus 2022

Aku ingin menuliskan kisah ini dalam beberapa baris kalimat
Kisah ini dimulai dari kata Aku
Aku adalah kalian yang merasa seperti sendirian dari miliaran manusia di bumi
Sendiri tidak bermakna lemah apabila kita mampu memikul semua rasa yang membentuk kesendirian
Sendiri seringkali ditemani dengan sunyi dan sepi
Itu hanya satu dari sekian banyak rasa yang mampu kita ciptakan
Itu hanya satu dari sekian banyak situasi yang sering kita nikmati
Memaknai sepi tak harus dengan kesedihan
Itu hanya satu waktu untuk mempertanyakan kembali pada diri kita
Berjuang kembali untuk bangkit menambah kedewasaan diri menuju makna terdalam kepada kehadiran dan pemberian
Memupuk seluruh ikhlas untuk siapapun

Babarsari, 19 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun