Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Unconnected

11 Juni 2022   03:18 Diperbarui: 11 Juni 2022   03:27 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam benderang tiba setelah semua wicara

Mentari pun sudah mengucapkan sabdanya

Esok menjelang pun dengan sinar lamanya

Bertemu rupa dengan wicara

Di sela tembaga

Terpisah dengan sedikit tipis penghalangnya

kita masih sama berharap

Elektron positif terhubung

Elektron negatif terhubung

Sebanyak hasil tenaga uap bakar batu bara

Menerangi seluruh raya

Terhubung bak tulang rangka tiada putusnya

Kaki kaki dua mulai tersambung mencari daya

Nyalalah Ia yang selalu dibuai dengan sidik jarinya

Delapan warna bergerak bersama

Terkirim rupa di mana mana

Juga dengan suaranya

Bahkan beribu warna

Seakan tiada jarak diantara sela tembaga

Nyatanya

Di ujung malam tiada nama terucap

Di lubuk sukma terdalam terlupa

Apalagi memberi seluruh jiwa

Hanya tahu tanpa sari di dalamnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun