Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kakek Gaul

2 Mei 2022   04:14 Diperbarui: 2 Mei 2022   05:49 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari seorang cucu bersama kedua orang tuanya mengunjungi kakek dan nenek dari ayahnya. Perjalanan cukup jauh tidak menyurutkan semangat sang cucu untuk menemui  kakek dan nenek di desa. Sebenarnya desa tersebut tidak terlalu pelosok sekali hanya memang ada di dalam kota kecil yang sudah  cukup ramai. Melihat pemandangan sawah dan bukit sungguh menyegarkan bagi bocah tersebut. 

Selama ini, ia hanya berkutat pada gedung dan ramainya orang-orang di pusat kota. Ya, memang kedua orang tuanya bekerja di kota. Kota dengan segala kecanggihan dan perkembangan kehidupan.

Sesampainya di desa tempat kakek dan neneknya berada, Ia berteriak gembira karena telah tiba dan akan bertemu dengan orang-orang yang di sayangi. Alangkah terkejutnya sang cucu ketika pintu rumah kakek terbuka dari dalam dan keluarlah sang kakek dengan pakaian nyentrik ala-ala youtuber sekaligus rapper papan atas dunia. 

Berkacamata emas, berjaket kemilau, bersepatu kulit, bergigi palsu warna emas, dan rambut diminyaki padahal sudah sedikit beruban dan rambut yang mulai rontok.

"Assalamu'alaikum kek, mengapa kakek berpenampilan seperti ini?" Tanya sang cucu menatap sang kakek seolah tidak percaya.

"Wa'alaikumussalam, bagaimana? Kakek terlihat keren dan muda bukan? Tidak kalah seperti cucu kakek yang cantik ini kan?" Kakek bertanya balik kepada sang cucu.

"Hahaha, kakek kakek, kalau aku itu sudah cantik dari lahir kek, didandani sedikit sama bunda juga tambah cantik apalagi didandaninya banyak, pasti lebih cantik." Sahut sang cucu tak mau kalah.

"Iya toh cucu nenek ini juga cantik seperti nenek dulu, tanpa apa namanya itu kalo dandan bahasa arab eh inggrisnya?" Nenek ingin menimpali tetapi agak gagap.

"make up, namanya make up, gitu aja tidak tahu" Kakek mengajari dengan sok kerennya.

"Iya itu, nah tanpa make up juga sudah cantik. Tidak seperti kakek yang nggak merasa tua ini" Sang nenek menimpali sambil geleng-geleng kepala.

"Ah tapikan kakek cuma ingin terlihat keren di depan cucu kakek yang dari kota, orang kota kan keren-keren, hehehe" Kakek terkekeh menanggapi istrinya.

"Oh iya kek, kakek dapat barang-barang ini dari mana? Apakah kakek mencarinya di tukang loak?" Sang cucu dibuat penasaran dengan tampilan sang  kakek.

"Hahaha, enak saja ini dari loak, ini baru semua loh, hanya memang bukan asli alias original hanya KW kualitas super." Tanggap sang kakek.

Sang cucu kembali bergidik dengan kenarsisan sang kakek. Lalu kembalinya bertanya.

"Terus kakek membelinya di mana kalau begitu?" Masih dengan penasarannya.

"Hahaha, mana barang canggihmu yang sering cucu pakai untuk panggilan video dengan kakek? Nah dari situ kakek mencari barang-barang yang kakek pakai ini." Jawab sang kakek sambil menunjuk ponsel pintar milik cucunya.

"Ini kek, memang kakek belanja lewat ponsel pintar ini?" Tanya cucu masih penasaran.

"Iyalah cu, kakek belanja pakai aplikasi yang namanya sama seperti sapi kakek di belakang itu?" Timpal sang kakek bernada sombong.

"Jadi nama sapi kakek yang susunya kakek kirim ke tempat aku kemarin namanya Shopii? Wah tidak sabar untuk bertemu dan memberinya makan." Menatap kakek berbinar bahagia.

"Iya kakek belanja di aplikasi olshop, apa anak kota seperti cucu kakek tidak pernah berbelanja di situ seperti kakek?" Tanya sang kakek agak mengejek.

"Kakek kakek, aku itu bukan tidak pernah, hanya saja dibatasi sama ayah dan bunda agar tidak sering belanja di sana, nanti rumah kami penuh dengan barang-barang yang aku beli seenaknya" Sahut sang cucu sambil menatap ayahnya, sementara ibu dan nenek sedang menyiapkan makan di dapur.

"Oh begitu, jadi apa cucu tidak suka dengan penampilan kakek yang keren ini?" Tanya sang kakek kembali dengan muka memelas.

"Kakek, aku itu bukannya tidak suka hanya terkejut saja melihat kakek yang sudah kayak ABG ini, hahaha" Sang cucu menertawakan lagi penampilan kakeknya.

"Ya sudah kakek lepas saja kalau begitu, sebenarnya kakek juga agak sedikit risih, hehe" Ucap kakek terkekeh.

"Oh iya kek, ayo kita lihat si Shopii, aku sangat penasaran dengannya, sudah sebesar apa dia sekarang." Sambil berdiri hendak ke belakang melihat sapi peliharaan sang kakek.

Sang kakek juga beranjak mengikuti sang cucu ke belakang.

Setibanya di belakang, sang cucu kembali terbelalak dengan penampilan Shopii yang juga dibuat nyentrik oleh sang kakek.

"Kakek kenapa sapinya juga aneh seperti ini kek?" Tanya sang cucu.

"Hahaha, bagaimana cantik bukan sapi kesayangan kakek?" Tanya kakek tertawa terbahak-bahak.

Sang cucu malah mengernyitkan dahinya menatap aneh dan kembali bertanya kepada sang kakek.

"Kakek juga membeli di Olshop pernak pernik di leher si Shopii?" Menatap kakek tak percaya.

"Hehehe, tidak cu, ini membelinya di aplikasi buku wajah, soalnya waktu itu ada wajah sapi yang manis dengan pernak-pernik seperti ini, jadi kakek tertarik membelinya, jadilah Shopii memakainya seperti sekarang" Kakek tersenyum bangga.

"Tapi kakek, sapi ini jadi terlihat aneh seperti sapi cabe-cabean kalau kata anak muda zaman sekarang, hahaha" Sang cucu menimpali sambil tertawa.

"Ah aneh bagaimana, sapi kakek jadi cantik seperti ini kok" Masih tersenyum memandang Shopii sambil memberi rumput di tempat makannya.

"Aduh kakek ada-ada saja. Lantas apakah kakek cuma untuk belanja itu saja menggunakan aplikasi aplikasi tadi?" Tanya sang cucu penasaran.

"Ya tidaklah cu, kakek itu bisa bergaul dengan petani-petani lainnya di facebook dan mendapatkan ilmu baru. Juga membeli produk bibit pertanian berkualitas tinggi untuk ditanam, lihat tuh sayuran menghijau yang sudah kakek tanam itu. Itulah manfaat teknologi canggih bagi kakek" Sang kakek menjelaskan dengan mantap.

"Oh begitu kek" Sambil manggut-manggut tak paham.

"Ayo kita makan dulu, baru setelah itu kita jalan-jalan mencari spot foto di sekitar sini, di sini banyak tempat-tempat yang katanya instagramable itu, buat kenang-kenangan cucu kakek nanti" Sambil berjalan untuk mencuci tangan.

"Apa kek? Banyak tempat seperti itu? Feed instagramku akan bertambah banyak ini, horee" Tanya sang cucu berbinar semangat.

"Iya ayo kita makan dulu untuk mengisi tenaga" Sahut sang kakek.

Setelah makan, mereka bersantai sejenak di teras depan rumah.

"Oh iya kek, jangan-jangan kakek juga bermain instagram seperti aku?" Tanya sang cucu dengan antusias.

"Iyalah cu, kakek juga ingin keren seperti cucu kakek ini, hehehe" Jawab kakek sambil tertawa.

"Wah coba lihat foto-foto kakek di instagram, apakah sekeren foto-fotoku juga" Timpal sang cucu dengan bangga.

"Oh tentu, silahkan dilihat di ponsel pintar kakek ini" Kakek menyodorkan ponsel canggihnya kepada sang cucu.

"Hahaha, ponsel kakek lucu sekali, bungkus dan mainannya sangat nyentrik, hahaha" Sahut sang cucu tertawa terbahak-bahak. 

"Iyalah cu, itu juga belinya di aplikasi, apa-apa kan sekarang online" Sahut sang kakek.

"Iya sih kek, tapi apa harus sampai sebegitunya, ini benar-benar lucu dan menggemaskan" Sambil menatap ponsel pintar sang kakek.

"Apa cucu kakek juga mau memakai seperti punya kakek ini, kakek masih simpan satu lagi yang sama untuk cadangan kalau yang ini rusak atau sudah jelek" Tawar sang kakek.

"Tidak perlu kek, aku memang masih anak-anak, tapi seleraku tidak seperti kakek yang malah harusnya seleraku ini, hehehe" Sang cucu mengotak-atik ponsel sang kakek.

"Foto-foto instagram kakek benar-benar nyentrik semua, hahaha" Sang cucu tertawa melihat foto kakek di Instagram milik kakeknya.

"Lihat ini kek, foto si Shopii dengan kakek sama-sama gemerlapan, ini juga kakek berkebun tetapi pakaian kakek seperti pengacara yang terkenal itu, sangat berkilauan" Sang cucu menunjukkan foto-foto kakeknya.

Sang kakek hanya tertawa nyengir melihat olokan cucunya.

"Nah sekarang lihat foto-fotoku di Instagramku kek, keren dan elegan bukan?" Tanya sang cucu sambil menaik-turunkan alisnya.

"Wah keren sekali cucu kakek ini, pantas saja orang tuamu membatasi belanja online, cucu kakek benar-benar pandai memilih barang-barang branded dan ternama." Puji sang kakek.

"Ya wajar dong kek, cucu kakek ini pandai bergaya, lihat, kakek saja punya barang-barang nyentrik begini" Sambil menatap ponsel kakeknya.

"Ya sudah ayo kita berburu foto di desa kakek ini, supaya nanti semakin banyak yang dapat kamu posting di instagram" Ajak sang kakek.

"Ayo kek, ini penampilanku sudah elegan dan siap berburu spot foto" Keduanya lalu beranjak ke arah luar rumah.

Sementara sang nenek menatap tersenyum dari pintu sambil berucap "like grandfather like granddaughter, sama-sama nyentrik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun