Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Terenggut

26 April 2022   06:05 Diperbarui: 26 April 2022   06:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tidak pernah tahu ketika nafas pertama terhembus

Belum pernah mengerti sejak tatapan mata bermula

Tak pernah teringat sejak gaung mulai terdengar

Sedikitpun tak ada yang tersisa sejak sentuhan di tubuh kecil tanpa daya

 

Perlahan chip itu bekerja dengan baik

Bentuk wajah itu

Rasa lelah itu

Kecewa itu

Keluhan itu

Mulai terekam dengan jelas

 

Sejak mengerti angka

Hanya sekedar rupiah

Perlahan mengikis percaya

Alangkah...

 

Lengkungan itu

Semoga terlukis selalu

Dari tangan ini

Dari doa ini

Dari harapan ini

 

Jika mungkin sekedar transaksi

Boleh kutukar nyawa di raga ini

Demi surga mereka

Meski disadari

Apalah arti

Bahkan sebesar debu

Tetap tak membandingi

 

Salam rindu selalu

Tak penting jauh

Dekatpun merindukan mereka

Semoga

Bahagia itu tetap tak terenggut

Meski...

Minyak goreng naik

Bahan bakar naik

Listrik naik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun