Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Minyak Minyak Minyak

14 April 2022   20:25 Diperbarui: 14 April 2022   20:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya apa yang sedang terjadi di negeri ini?

Kegaduhan di sana dan di sini

Lemparan kata berserakan

Berita lenyap dalam sekejap

Saling bunuh dengan kata

Hanya dengan kata

Katanya kerja kerja kerja kerja

Pagar ayu kini terhiasi wajah para menteri

Di pelaminan penuh senyum kebanggaan hanya kepala negeri

Sementara pasangan bekas calon hanya membuat teka teki

"Adakah aku di sini?"

Entahlah coba kembali tanya pada diri

Masih tentang saling sikut sumber energi

Bahan peledak di piston dan busi

Atau peningkat kalori menumpuk di perut

Atau sekedar hembusan beracun dari si melon hijau

Sebentar lagi si manusia petir pun ikut ambil bagian

Siapa yang berebut keuntungan?

Tidak mungkin cuma tukang ojek pengkolan

Atau Tukang gorengan naik haji

Apalagi gamers kampung dengan cita ingin jadi youtubers

Ingin tidak peduli

Tapi keadaan memaksa membenci

Tingkah para pemain wayang yang ingin semua jadi dalang

Bergerak di balik bayang

Kelam

Mencekam

Cekikikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun