Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Petani dan Problem Eksistensi di Mata Pemuda Masa Kini

9 Juni 2020   07:05 Diperbarui: 10 Juni 2020   07:33 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani(SHUTTERSTOCK.com/FENLIOQ via KOMPAS.com))

1. Insentif bekerja di sektor nonpertanian (jasa dan industri) lebih tinggi.

2. Kota sebagai pusat pembangunan lebih menarik untuk didatangi karena ketersediaan sarana dan prasarana.

3. Arus urbanisasi dari lingkungan sekitar membuat pemuda lebih tertarik untuk mengikuti terutama dari orang-orang sukses setelah bekerja di kota.

Bagaimana seharusnya petani muda dalam menghadapi perkembangan dunia pertanian saat ini adalah sebagai berikut:

Mengubah Persepsi Generasi Muda

Persepsi berkaitan dengan kemampuan seseorang menangkap suatu fenomena tertentu. Persepsi hadir karena pengalaman individu terhadap suatu hal. Persepsi generasi muda yang awalnya menganggap pertanian sebagai pekerjaan yang kotor dan tidak menjanjikan harus diubah melalui pendidikan sejak dini dari orang tua. 

Bagi keluarga petani dapat dengan cara mengajarkan bahwa bertani merupakan pekerjaan yang mulia dan akan selalu dibutuhkan dimanapun dan kapanpun. Pembelajaran pertanian selain harus dipelajari dengan pendidikan modern juga harus ada penerapan secara langsung melalui pertanian keluarga.

Pertanian sangat memerhatikan pengalaman petani dalam pengelolaan lahan pertanian terutama berkaitan dengan prediksi cuaca dan iklim.

Pengetahuan tentang pembacaan kondisi alam oleh para petani yang telah berlangsung sejak lama dapat dijadikan sebagai pedoman dalam bertani. Seperti pada masyarakat Jawa yang memiliki sistem kalender pertanian yang didapat dari pengalaman dan pembacaan pertanda alam di dalam sistem Pranata Mangsa.

Pranata Mangsa merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang perlu diperhatikan dan dilestarikan saat ini untuk meningkatkan kualitas pertanian lokal di Indonesia.

Perkiraan umur mangsa tersebut dapat dikombinasikan dengan penggunaan teknologi perkiraan cuaca pada saat ini agar dapat menentukan perkiraan dimulainya suatu pengelolaan pertanian sehingga didapat hasil yang maksimal dengan proses yang efisien dan efektif.

Pertanian Modern

Pertanian modern tidak hanya mengikuti kapitalis yang hanya mementingkan modal dan keuntungan tetapi juga keadilan dan keberlanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun