Nama : Luqman Faiq Nabili
NIM : 201710170311055
Kelas : Etika Bisnis 7 E
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FILOSOFI IKAN BUSUK
Pernahkah kalian bertanya-tanya, mengapa bagian kepala ikan selalu mengalami pembusukan terlebih dahulu? Kenapa tidak bagian perut atau ekornya terlebih dahulu? Selain penjelasan secara ilmiah, apa maksud dari “mengapa kepala ikan mengalami pembusukan terlebih dahulu?
Ikan busuk dimulai dari kepalanya merupakan sebuah istilah atau analogi yang dikatakan oleh seorang filsuf Romawi yang bernama Marcus Tullius Cicero.
Cicero mengatakan “Untuk menghindari membusuknya seluruh tubuh ikan itu, maka kepalanya harus dipotong” ujarnya lagi. “Kebusukan itu dimulai dari puncak. Kebusukan itu dimulai dari pemimpin-pemimpin. Begitulah dia berteriak.
Ada suatu alasan mengapa Cicero mengatakan hal tersebut. Hal itu dikarenakan banyaknya pemimpin Romawi (kepala dari suatu pemerintahan) yang melakukan korupsi pada saat itu.
Jika kita perhatikan memang kepala ikan lebih sering mengalami pembusukan terlebih dahulu dibanding bagian tubuh ikan yang lain. Jika kepala ikan itu tidak segera dipotong atau dibuang maka bagian tubuh yang lain pun akan ikut membusuk.
Maka dari itu jika didalam suatu pemerintahan, organisasi, politik atau yang lainnya pemimpin melakukan suatu perbuatan yang tercela (busuk) maka pemimpin itu harus segera diganti karena khawatir akan mencemari atau mempengaruhi bagian tubuh lainnya (bawahan, karyawan, dll).
Ya, jika seorang pemimpin memiliki perbuatan, adab, akhlak atau yang lainnya yang buruk maka hal tersebut dapat mempengaruhi bawahannya karena para bawahan akan berfikir “ ohh, kalo pemimpin saya saja melakukan hal tersebut berarti saya juga boleh berbuat demikian “. Jika hal ini terjadi maka akan rusaklah seluruh bagian dari ikan tersebut (organisasi, pemerintahan, dll).
Namun analogi ini tidak sepenuhnya benar karena pembusukan tidak selalu dimulai dari kepala ikan, terkadang badan dan ekornya terlebih dahulu. Hal ini menandakan kerusakan dari suatu organisasi atau perusahaan tidak selalu ditimbulkan oleh atasan. Bawahan pun dapat juga mempengaruhi bagian lain dari suatu organisasi.
Jadi, ini semua tergantung dari pribadi masing-masing. Jika atasan melakukan suatu hal yang tercela dan khawatir akan mempengaruhi bawahannya maka harus segera buang (dilaporkan ke pihak yang berwajib). Begitu pula jika bawahannya yang melakukan tindakan yang tercela maka harus segera ditegur atau bahkan dipecat oleh atasannya karena bisa saja dia mempengaruhi perbuatan yang tercela tersebut ke orang lain disekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H