Mohon tunggu...
Luqman Fahd
Luqman Fahd Mohon Tunggu... -

Belajar menjadi travel writer. Pencari beasiswa pertukaran pelajar. Pecinta traveling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Antara Middleton, Baudin, dan Ataturk di Pantai Albany (Part 10)

21 April 2016   22:02 Diperbarui: 21 April 2016   22:28 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 21 September 2013. Hari ini memang libur sekolah, karena hari sekolah hanya Senin sampai Jumat.

            “Good morning, Luqman,” kata Nat.

            “Good morning,” kataku.

            Di atas meja makan, ada koran The Extra yang terbit kemarin, Jumat, 20 September 2013. Di dalam koran tersebut dimuat berita tentang program pertukaran pelajar antara SMA Negeri 9 Yogyakarta dan Albany Senior High School. Di postingan sebelumnya, aku menuliskan bahwa berita ini dimuat di Albany Advertiser, yang benar dimuat di koran The Extra. Mohon maaf atas kekeliruan penyampaian informasi ini.

            Siang harinya, aku bersama keluarga host-ku pergi ke sebuah toko yang menjual tanaman dan alat-alat pertanian. Kim ingin membeli tanaman untuk kebun di rumah. Aku, Ryan, Samantha, dan Tyler membeli pop corn untuk dimakan selama perjalanan.

            Berikutnya, kami mengunjungi Middleton Beach. Namanya mirip dengan istri Pangeran William, ya, hehehe. Pantainya cukup indah, pada saat itu tidak ada pengunjung yang datang. Kami lalu beralih ke pantai yang terletak tidak jauh dari Middleton Beach. Begitu turun dari mobil, Samantha dan Tyler tampak bersemangat. Sementara aku mengikuti di belakang mereka.

            Kami mengikuti jalan setapak yang sudah disediakan. Jalan setapak dilapisi aspal, tetapi untuk menuju ke sana, kita harus menyeberangi semak-semak di pinggir laut melalui sebuah jembatan kayu. Di samping jembatan kayu tersebut, terletak agak ke bawah, terdapat beberapa plakat untuk mengenang korban-korban yang meninggal di sekitar pantai ini. Ini mengingatkan kita agar selalu berhati-hati saat berada di pantai ini.

            Kami berjalan mengikuti jalan setapak tersebut. Setelah berjalan beberapa lama, terdapat patung yang menghadap ke lautan. Rasa penasaranku timbul, patung siapa sih ini? Ini adalah patung Baudin untuk mengenang perjalanannya menyusuri pantai Australia. Fotonya bisa dicek di Instagramku di @luqmanfahd, URL-nya https://www.instagram.com/p/1-sl-NAiL9/?taken-by=luqmanfahd.

            Beberapa saat kemudian, kami keluar jalan setapak untuk mengunjungi reruntuhan bangunan bekas mercusuar yang bernama Point King Lighthouse. Bangunan kecil ini juga dihuni oleh penjaga dan keluarganya dari pertengahan abad ke-19 sampai awal abad ke-20.

 [caption caption="Point King Lighthouse"][/caption]Kami melanjutkan perjalanan. Ada sebuah meriam yang diletakkan menghadap ke lautan. Ada juga sebuah bangunan yang dulunya mungkin berfungsi sebagai bunker.

            Lalu, di dekat ujung jalan setapak, ada patung Mustafa Kemal Ataturk, bapak pendiri Turki. Apa hubungannya Ataturk dengan Albany? Rupanya, Ataturk adalah komandan pasukan Turki dalam pertempuran di Gallipoli. Dia ada kaitannya dengan pasukan ANZAC, pasukan Australia dan Selandia Baru, dalam Perang Dunia I. (Mohon dikoreksi apabila ada kesalahan) Untuk mengenang jasa-jasanya, maka dibangunlah patung dirinya. Selat yang ada di depan patung tersebut juga dinamai Selat Ataturk. Fotonya juga bisa dicek di Instagramku di @luqmanfahd dengan URL https://www.instagram.com/p/1k6sLtgiLv/?taken-by=luqmanfahd.

            Setelah hiking di pantai, kami makan siang di Hungry Jacks, hampir sama dengan Burger King. Aku memesan Whopper, semacam burger daging sapi, kentang goreng, dan coke. Setelah kenyang makan siang, tentu saja para pengunjung harus menjaga kebersihan dengan membuang sampah di tempat ynag sudah disediakan. Lalu, kami mampir ke Woolworths untuk berbelanja. Woolworths terletak di dekat Albany Plaza. Tampaknya berbagai pusat perbelanjaan besar terletak di dalam satu kawasan. Woolworths juga menyediakan mesin kasir bagi pengunjung untuk membayar barang belanjaan mereka.

            Kemudian, kami kembali ke rumah dan beristirahat. Hari ini, selain bisa jogging sambil menghirup udara segar khas lautan, aku juga bisa mengetahui sejarah Albany di masa lalu. Sampai jumpa di tulisan berikutnya, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun