Mohon tunggu...
Luqman Fahd
Luqman Fahd Mohon Tunggu... -

Belajar menjadi travel writer. Pencari beasiswa pertukaran pelajar. Pecinta traveling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

First Day at School (Part 5)

15 April 2016   20:58 Diperbarui: 15 April 2016   21:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            “Welcome!” ujar Mrs McTavish, guru Bahasa Inggris di kelas tersebut.

            Kami diberikan lembar soal, isinya cerita semacam recount atau narrative. Panjang ceritanya hampir sama dengan soal TOEFL..... Sebetulnya pertanyaannya mudah, namun kami harus mencari kata kunci di dalam cerita yang membuatnya lebih sulit untuk dikerjakan. Ditambah semilir angin dari luar, membuatku mengantuk, hehehe. Kemudian, kami memutuskan untuk izin keluar. Kami menuju perpustakaan.

            Perpustakaannya besar dengan koleksi buku yang lengkap. Ada juga tenda stand kecil, isinya seragam prefek ASHS dan koran hari ini. Di dalam tenda stand itu ada kursi bean bag dan bantal-bantal, membuat kami nyaman berada di situ.

            Namun, ketika aku melihat penjaganya, penjaganya selalu memakai pakaian hitam, tata riasnya juga hitam. Di atas mejanya ada piramida hitam. Menurutku, kesannya sangat gotik. Aku kadang-kadang ngeri kalau melihat dia, hehehe.

            Pelajaran selanjutnya adalah Seni! Wah, bisa santai, nih, pikirku. Kami pun masuk ke ruangan VA2. Ruangan tersebut benar-benar seperti laboratorium seni dengan peralatan yang cukup lengkap.

            Pelajaran Seni diampu oleh Mrs O’Doherty, orangnya sangat ramah. Beliau juga sangat antusias delam mengajar, membawa energi positif ke dalam ruangan. Aku tidak ngantuk lagi, malah aku sangat antusias mengikuti pelajaran Seni ini, hehehe.

            Pertama, kami diminta menggambar lukisan wajah diri sendiri. Setelah selesai menggambar lukisan wajah diri sendiri, Mrs O’Doherty mengajak kami berlanjut ke tugas berikutnya.

            Di atas meja, Mrs O’Doherty menyediakan buku foto berisi fauna Australia. Beliau juga menyediakan kertas kado bermotif khas Aborigin dan jaring-jaring kain. Tugas kami adalah meniru gambar fauna tersebut, digunting, lalu ditempelkan di atas kertas karton tebal. Karton tebal tersebut sebelumnya boleh dihias dengan kertas kado bermotif khas Aborigin dan jaring-jaring kain. Mrs O’Doherty benar-benar membebaskan kami dalam berkreativitas. Beliau juga tidak segan-segan membantu siswa apabila mengalami kesulitan.

            Hasil karya kami, baik lukisan maupun karton tebal dengan gambar fauna Australia, tidak dikumpulkan, boleh kami bawa pulang ke rumah. Terima kasih Mrs O’Doherty!

            Sepulang sekolah, aku kembali bertemu dengan Ryan, Samantha, dan Tyler. Kami naik bus untuk pulang ke rumah, dan melalui rute offroad tadi. Tak lama kemudian, sampailah kami di rumah. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, kami dapat sampai di rumah kembali dengan selamat.

            Ini masih hari pertama. Bagaimana dengan hari-hari berikutnya? Ikuti kisah selanjutnya, ya![caption caption="Hasil karya di pelajaran Seni yang diampu Mrs O'Doherty"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun