Mohon tunggu...
Luqman Fahd
Luqman Fahd Mohon Tunggu... -

Belajar menjadi travel writer. Pencari beasiswa pertukaran pelajar. Pecinta traveling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Natural Wonders in Albany (Part 3)

13 April 2016   23:15 Diperbarui: 14 April 2016   00:30 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo! Akhirnya, aku bisa kembali berkarya di Kompasiana setelah hampir dua bulan absen karena harus fokus Ujian Nasional. Doakan aku mendapat hasil yang terbaik yaa, aamiin J Aku akan bercerita tentang beberapa tempat wisata yang aku kunjungi pada hari-hari pertamaku di Albany.

            Minggu, 15 September 2013. Hal pertama yang aku sadari pagi itu adalah, host-ku tidak pergi ke gereja untuk beribadah. Keluarga host-ku memang bukan pemeluk agama yang taat, namun mereka mempunyai toleransi yang tinggi terhadap umat beragama. Pagi itu, aku ikut membantu membersihkan rumah. Setelah itu, aku diajak jalan-jalan ke Albany Whale World, tempat gaulnya paus Albany. Hehehe, maksudku museum yang menceritakan paus dan hubungannya dengan kehidupan ekonomi Albany. 

Museum yang sederhana, namun menarik untuk dikunjungi. Setelah itu, kami mampir ke rumah makan Whalers Gallery Café di sebelah museum yang menyediakan hidangan laut khas Albany. Kami memesan semacam fish and chips, steak ikan, udang, dan salad dalam satu nampan. Kami memesan dua porsi. Porsi hidangannya besar banget! Rasanya enak dan tentu saja mengenyangkan.

            Aku tidak tahu apa yang akan kulihat selanjutnya, tetapi host-ku selalu punya cara untuk membuatku terpesona. Berikutnya, kami mengunjungi Torndirrup National Park. Taman nasional ini terkenal karena memiliki fenomena alam yang menakjubkan, contohnya Natural Bridge, The Gap, dan The Blowholes. Hati-hati selama berada di area ini, karena tempat wisata ini cukup berbahaya.

            Natural Bridge adalah formasi batu granit yang disebabkan oleh pengikisan batuan secara bertahap oleh Great Southern Ocean (Samudera Antartika). Pengikisan batuan ini menyebabkan terbentuknya bentang alam seperti jembatan. Kita dapat melihat secara jelas kekuatan ombak yang datang dari laut yang secara perlahan mengikis batuan di tepi pantai.

            The Gap, tidak jauh berbeda dengan Natural Bridge, adalah celah batu granit yang diukir oleh gelombang Great Southern Ocean. Gelombang ini menabrak tepi pantai dari batu granit yang menyebabkan adanya penurunan hampir 25 meter. Berdiri di tepi The Gap dan melihat ke bawah membuat aku merinding, betapa kuatnya ombak yang mengikis batu granit yang masih berlangsung sampai sekarang. Daerah ini dahulu terhubung langsung dengan Antartika saat Australia masih merupakan bagian dari benua super Gondwana.

            The Blowholes adalah jurang dalam di dalam batu granit yang membentang jauh di bawah permukaan air laut. Dengan setiap gelombang, “lubang-lubang” yang ada di The Blowholes menyemburkan udara dan air ke atas dan menyebabkan semburan serta suara yang keras. Bebatuan yang ada di pantai ini dahulu terhubung dengan Antartika ketika Australia masih merupakan bagian dari benua super Gondwana. Bebatuan di sekitar lubang semburan sudah ada sejak 1,8 miliar tahun yang lalu. 

The Blowholes disebabkan oleh pengikisan secara bertahap yang dilakukan oleh Great Southern Ocean. Hati-hati ketika berada di tempat ini, karena ada beberapa kecelakaan yang terjadi di sekitar the Blowholes karena kelalaian wistawan. Menurut informasi yang aku terima, arusnya sangat kuat dan dikhawatirkan membahayakan keselamatan para pengunjung.

            Ternyata, jalan-jalan pada hari ini belum berakhir. Kami mengunjungi Albany Wind Farm. Albany Wind Farm adalah salah satu pembangkit listrik tenaga angin yang terbesar dan paling spektakuler di Australia. Kita dapat berjalan menuju dua belas kincir angin di sepanjang Torndirrup Peninsula.  Di Albany Wind Farm juga disediakan Bibbulmun Track, yaitu trek jogging yang terbuat dari kayu yang menyisiri garis pantai sekaligus menghubungkan setiap kincir angin yang ada di Albany Wind Farm. 

Aku sempat naik ke salah satu kincir angin. I feel amazed. Dari atas sini, kita dapat melihat pemandangan alam yang menakjubkan, bukit-bukit yang mengelilingi Torndirrup Peninsula, dan tentunya Great Southern Ocean yang terhampar luas. Kincir angin ini mengurangi emisi gas rumah kaca Western Australia sekitar 77.000 ton setiap tahunnya. Hehehe, menurutku ini salah satu pemanfaatan energi ramah lingkungan yang terbaik.

Hari ini aku merasa sangat bahagia. Bagaimana dengan perjalananku di Australia hari berikutnya? Tunggu kelanjutannya ya!

(Sumber: www.rainbowcoast.com.au)[caption caption="Hidangan yang kami pesan. Fish and chips, steak ikan, udang, dan salad dalam satu nampan. Lezat!"][/caption]

[caption caption="Dari hidangan yang porsinya gede banget itu, aku cuma bisa makan segini."]

[/caption]
[caption caption="Albany Wind Farm dari kejauhan."][caption caption="Sukses memanjat, akhirnya aku selfie di depan kincir angin."]
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun