“Tantangan Penuntut Ilmu Syar`i Dalam Mempelajari Bahasa Arab Di Indonesia”
Muhammad Rifky Dwi Alfatih
2300028002@webmail.uad.ac.id
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Dari sekian banyak bahasa yang ada di dunia ini, bahasa Arab menjadi satu-satunya bahasa yang digunakan seseorang dalam mendalami ilmu agama islam. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena bahasa merupakan bahasa kitab suci umat islam (Al-qur`an), bahasanya nabi Muhammad SAW dan bahasa para sahabat-sahabat beliau. Wajib hukumnya bagi penuntut ilmu syar`i untuk dapat berbahasa arab dengan fasih dan benar baik dalam pengucapan, penulisan, maupun pendengaran. Dengan bahasa Arab dapat memudahkan para penuntut ilmu syar`i dalam mempelajari al-quran, hadist-hadist nabi, dan kitab-kitab para ulama.
Para penuntut ilmu syar`i pasti mempunyai tantangan tersendiri dalam mempelajari bahasa Arab. Berikut beberapa tantangan yang didapat oleh penuntut ilmu syar`i dalam mempelajari Bahasa arab;
- kosa kata
Seperti yang kita ketahuai bahasa Arab sendiri mempunyai banyak kosa kata. Tak jarang biasanya ditemukan satu benda mempunyai banyak kosa kata yang dapat mengartikannya. Dalam hal ini juga dapat menguntungkan para penuntut ilmu syar`i yang ada di Indonesia karena telah banyak juga kosa kata bahasa Arab yang telah menjadi kata dalam bahasa Indonesia, seperti kata kursi yang berasal dari bahasa Arab yaitu kursiyun.
- Tulisan
Para penuntut ilmu syar`i yang di Indonesia pasti mempunyai kesulitan dalam hal menulis bahasa Arab karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya yaitu;
- Kaidah penulisan bahasa Arab yang diawali dari kanan ke kiri. Kebanyakan orang merasa kesulitan dalam menulisnya karena sudah terbiasa dengan tulisan latin.
- Dalam satu huruf terkadang mempunyai gaya penulisan yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh letak suatu huruf yang terdapat pada awal, tengah, dan juga akhir suatu kalimat. Belum lagi ditambah dengan huruf-huruf yang harus dipisah dan disambung dalam suatu kata.
- Lafadz
Bahasa Arab sendiri mempunyai sifat ataupun karakteristik dalam hal pelafadzhan. Ada pula huruf yang pelafadzhannya berada di tenggorokoan, diantara dua mulut, dari hidung, dll. Hal ini pula yang kadang membuat pendengar merasa kesulitan dalam membedakan satu huruf dengan huruf lainnya, karena terkadang satu huruf mempunyai kesamaan dalam sifat maupun karakteristik dengan huruf yang lainnya.