Mohon tunggu...
Luqman Ammar
Luqman Ammar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

العلم قبل القول و العمل

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesalahpahaman Memahami Agama Islam

16 November 2023   23:11 Diperbarui: 16 November 2023   23:28 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kesalahpahaman Memahami Agama Islam Disebabkan oleh Kurangnya Pemahaman Bahasa Arab dan Asal Pengambilan Sumbernya"

Sekar Amirinda Barmuzayyanah

2300028024@webmail.uad.ac.id 

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Media pembelajaran sekarang sudah sangat dapat dijangkau dengan mudah ,tersaji dengan praktis dengan menggunakan berbagai bentuk pembahasan dan berbagai panel-panel daring maupun luring dengan muatan penguraian menggunakan bahasa sederhana yang membantu memudahkan seseorang untuk mendapatkan informasi pengetahuan baik secara ringkas atau rinci dan domestik maupun mancanegara.

Kemudahan ini sangat dapat dipergunakan oleh Sebagian orang-orang yang  sekedar ingin   mengetahui atau mempelajari suatu bidang ataupun memperdalam ilmu pengetahuan suatu cabang ilmu ,hal ini  juga terjadi di masyarakat muslim kontemporer yang di mana hanya mengandalkan buku-buku ,potongan-potongan video media daring ,konten-konten sosial media yang beredar sebagai dasar berguru dan pengambilan ilmu pengetahuan agama  tanpa memperhatikan kejelasan sumber dari isi muatan tersebut, beberapa orang bertujuan agar memudahkan orang lain dalam pembelajaran atau memberi informasi namun sayangnya kadang ada media yang tidak mencantumkan sumber yang pasti dan salah penerjemahan  kata atau kalimat dalam artian sebenarnya atau hanya kiasan.

Jelas agama Islam pada dasarnya segala dasar berhukum ,dasar agama, perintah dan aturan  ditetapkan yaitu melalui Al-Qur'an dan hadits yang berbahasa Arab ,namun, di mana banyak masyarakat muslim hanya berpatok dengan karangan-karangan ,pemahaman seorang pengarang atau pemikir ,yang diterjemahkan dengan penerjemahan satu arti di mana hanya mewakili pemikiran sang pengarang dan tidak membandingkan atau melihat  timbulnya perbedaan yang dihasilkan penerjemah lain.

Permasalahan ini dapat dijumpai di ranah penafsiran Al-Qur'an, beberapa pengarang atau pengkaji satu dan yang lain membuat tafsiran yang berbeda dengan penjelasan yang berbeda, dan penafsir yang memiliki pemahaman Bahasa Arab mendalam lebih dikuatkan karyanya dikarenakan pemahaman kaidah Nahwu, Sharaf yang mendalam, agar tidak terjadi penyimpangan paham hal ini juga lebih diperhatikan lagi atau dikaji ulang terkait penafsiran dan penerjemahan oleh ulama-ulama terpercaya baik dari segi pembahasan isi dan terjemahan Bahasanya baik segi makna denotasi atau kiasan, maupun baik dari segi penetapan istilah yang tidak bisa dijabarkan di Bahasa Indonesia ,sehingga istilah tetap digunakan agar tidak merubah makna dan salah pengartian.

seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan Sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelisihan) kecuali dengan bahasa Arab. 

 Hal ini  jika diamati bisa menjadi salah satu masalah karena bisa menimbulkan permasalahan yang dimana perbedaan pemahaman antar terjemahan pengarang satu dengan yang lain yang berdampak kepada paham masyarakat, ini bisa saja tidak berpengaruh kepada Masyarakat awam yang tidak ber atensi dengan hal ini, namun cukup berpengaruh kepada pengakaji pelajar atau ,ulama yang terfokus mendalami ilmu tersebut. Bahasa Arab sebagai bahasa yang digunakan dalam pengkajian dasar agama Islam, dan sebagai Bahasa Al-Quran dan Hadits di dalamnya terkandung banyak istilah yang di  mana di Bahasa Indonesia tidak ada pengartian khusus sehingga tetap mempertahankan istilah asli Bahasa Arab.

Namun banyak dari masyarakat tidak paham akan hal itu sehingga masih mencari secara sederhana pengartian suatu istilah tersebut, sehingga menimbulkan beberapa paham yang salah dikarenakan tidak ada pengedukasian secara rinci atau kajian khusus terhadap hal ini,di samping itu pula Bahasa Arab memiliki makna cukup luas untuk satu kata ,di mana bisa di gunakan untuk kiasan perumpamaan ataupun  pemaknaan secara denotasi .

Untuk pengatasian masalah tersebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kesalahpahaman yang terjadi  seperti:

  • Mengikuti pembelajaran aktif dengan sumber dan narasumber yang diketahui kejelasan asal usulnya dan memahami Bahasa Arab dan istilah-istilahnya ,tidak menyimpang dan menyimak secara keseluruhan pengkajian agama  
  • Pembelajaran Bahasa Arab dasar untuk memahami istilah-istilah penyebutan dalam Al-Quran, Hadits,ataupun kitab-kitab kajian ulama lain,dan pengkajian lanjutan secara pemaknaan dan kebahasaan agar kembali memberi pemahaman yang benar dan tidak merubah makna asli dari istilah-istilah itu sendiri.
  • Mengetahui latar belakang pengarang,ulama, dan penerjemah sebelum melakukan pembelajaran, agar tidak adanya penyimpangan atau kesalahan pemahaman dalam beribadah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun