Mohon tunggu...
Luqman Hakim
Luqman Hakim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MBA Candidate at Kenan-Flagler Business School, University of North Carolina at Chapel Hill, USA and Awardee of LPDP PK-178

MBA Candidate at Kenan-Flagler Business School, University of North Carolina at Chapel Hill, USA and Awardee of LPDP PK-178

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sinergi Pajak dan Pendidikan: Membentuk SDM Unggul Indonesia Melalui Beasiswa LPDP

28 Juni 2024   19:12 Diperbarui: 28 Juni 2024   20:13 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chart 1. Alokasi Dana Pendidikan LPDP/Kementerian Keuangan, analisis penulis

Sebagai penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), saya menyadari betapa beruntungnya mendapatkan kesempatan yang didanai oleh uang rakyat melalui pajak. Setiap tahun, sejak 2007, pemerintah Indonesia mengalokasikan sekitar Rp 1 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dana abadi pendidikan, yang kini telah mencapai lebih dari Rp 130 triliun. Dana besar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui program beasiswa seperti LPDP, sebuah inisiatif yang menjadi salah satu bukti konkret dari pemanfaatan pajak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menjadi awardee LPDP bukan hanya sebuah kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar. Privilese ini tidak dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia, sehingga setiap penerima harus melihatnya sebagai mandat untuk berkontribusi dalam mencapai cita-cita Republik Indonesia menjadi negara maju. Investasi dalam pendidikan melalui LPDP menunjukkan bagaimana pajak dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Dana abadi yang dikelola oleh LPDP tidak hanya digunakan untuk beasiswa, tetapi juga untuk pendanaan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan. Seperti yang ditegaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam perayaan hari jadi LPDP yang ke-12 di Jakarta, menggema dalam diri saya, “Selalu tanamkan rasa gelisah yang positif untuk melihat Indonesia maju, dengan kualitas dan dignity, serta menjadi bangsa yang memberikan manfaat pada dunia.” Para awardee LPDP harus selalu memiliki "rasa gelisah yang positif" untuk melihat Indonesia maju, dimana kualitas dan martabat bangsa ditingkatkan melalui prestasi dan kontribusi nyata kepada dunia.


Sinergi Pajak dan Dana Abadi Pendidikan: Cerminan Komitmen Negara
Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah fondasi utama dalam memajukan Indonesia. Sesuai dengan amandemen keempat UUD 1945, negara wajib memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN. Komitmen ini, yang telah ditegakkan sejak 2009, mencerminkan dedikasi pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia. Pajak yang kita bayar berperan vital dalam mencerdaskan bangsa melalui pendidikan, yang pada gilirannya akan memperkuat pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan agama secara berkelanjutan.

Investasi dalam pendidikan melalui beasiswa LPDP adalah salah satu strategi jangka panjang untuk membangun kapasitas generasi muda Indonesia. Dana abadi di bidang pendidikan, yang dikelola tidak melalui skema belanja rutin tapi melalui investasi, memungkinkan terus bertambahnya nilai dana dan pemanfaatannya untuk pendanaan pendidikan dan riset. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2021 tentang Dana Abadi di Bidang Pendidikan menjelaskan bahwa LPDP mengelola dana abadi ini untuk pendidikan, penelitian, kebudayaan, dan pendidikan tinggi.

Dari waktu ke waktu, LPDP telah menunjukkan capaian signifikan. Dari dana awal yang hanya Rp 1 triliun pada 2010, kini telah berkembang menjadi Rp 139,11 triliun pada akhir 2023 dan diproyeksikan mencapai Rp 164 triliun pada akhir 2024. Hal ini menarik perhatian universitas terbaik dunia dan memberikan lebih banyak peluang kepada mahasiswa Indonesia untuk mengenyam pendidikan berkualitas tinggi di luar negeri.

LPDP juga menginvestasikan dana tersebut dalam portofolio yang beragam dengan risiko yang terkendali, memastikan pengembangan berkelanjutan. Hingga saat ini, LPDP telah menyalurkan beasiswa untuk pendidikan S2 dan S3 kepada kurang lebih 45 ribu orang, dengan lebih dari 21 ribu diantaranya telah menyelesaikan studi mereka. Selain itu, LPDP bekerjasama dengan Kemendikbudristek dan Kemenag dalam menyediakan beasiswa gelar dan non-gelar, serta mendukung pendanaan untuk 2.426 riset.

APBN 2024 telah mengalokasikan Rp 25 triliun untuk Dana Abadi di Bidang Pendidikan (lihat chart 1), dengan tujuan menyediakan beasiswa kepada 4.000–5.000 orang per tahun hingga mencapai target 70.000 orang pada tahun 2030. Penyediaan pendidikan tinggi berkualitas sangat penting dalam mendorong terciptanya SDM Indonesia yang kreatif dan inovatif, yang nantinya akan membuat lompatan besar dalam kesejahteraan masyarakat dan pembangunan bangsa.

Lebih lanjut, dengan memperkuat sinergi antara pemerintah, pendidikan, dan semua elemen masyarakat, kita dapat mencapai tujuan Indonesia Emas 2045, mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), dan memastikan bahwa pendidikan menjadi kunci dalam mewujudkan potensi individu dan kolektif bangsa. Beasiswa LPDP bukan hanya tentang pendidikan, tetapi tentang mempersiapkan pemimpin masa depan yang siap memajukan bangsa dan memberikan manfaat yang lebih luas.Peran Strategis LPDP dalam Pembangunan SDM


Melalui beasiswa LPDP yang didanai oleh pajak kita, Indonesia terus melangkah maju dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ini adalah representasi nyata dari sebuah negara yang memprioritaskan pendidikan dalam agenda pembangunannya, mengakui bahwa kemajuan dan keberlanjutan ekonomi serta kesejahteraan sosialnya bergantung pada kualitas SDM yang dimilikinya. Pengalokasian dana yang signifikan dari APBN ke dalam dana abadi pendidikan menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk investasi jangka panjang dalam kapital manusia.

Dengan semangat kolektif dan peran aktif dari semua elemen masyarakat, kita dihadapkan pada kesempatan unik untuk mengubah arah masa depan bangsa. Melalui peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan kebudayaan yang dibiayai oleh pajak, Indonesia tidak hanya berinvestasi dalam mengembangkan kapasitas individu tetapi juga dalam memperkuat fondasi institusional dan infrastruktur intelektual yang akan menopang pertumbuhan dan kemajuan negara.

Setiap rupiah pajak yang kita bayarkan dan setiap inisiatif pendidikan yang didukung melalui dana tersebut merupakan langkah maju menuju terwujudnya cita-cita Indonesia Emas 2045. Program seperti LPDP adalah alat yang mampu mengubah potensi menjadi aksi nyata, mengubah sumber daya menjadi inovasi, dan mengubah pelajar menjadi pemimpin. Kita, sebagai bagian dari sistem ini, harus memastikan bahwa investasi ini terus berkembang dan memberikan hasil yang maksimal, tidak hanya untuk kita saat ini tetapi juga untuk generasi mendatang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun