Kondisi Karakter dan Moralitas Bangsa di Era Globalisasi
karakter dan moralitas bangsa Indonesia tengah terdegradasi. Seperti ditandai dengan tawuran antar pelajar, antar mahasiswa, antar kampung, dan sebagainya. Plagiasi atas hak cipta, seleksi masuk perguruan tinggi (SMPTN), perjokian ujian nasional (Unas perjokian), dan korupsi yang kental mewarnai kehidupan kenegaraan kita. Semua itu hanya sekian dari contoh "amburadulnya" moralitas dan karakter bangsa kita saat ini. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter dan moralitas bangsa di era globalisasi ini hadir sebagai solusi dalam penanganan karakter dan moralitas bangsa saat ini.
Sebagaimana yang kita ketahui di zaman era globalisasi ini,Membaca fakta-fakta krisis karakter dan moralitas bangsa kita saat ini, kalau kita sadari, bangsa ini sedang berada disisi jurang kehancuran. Hal itu sebagaimana pendapat Thomas Lickona, seorang pendidik karakter dari Cortland University. Menurutnya, sebuah bangsa berada disisi jurang kehancuran, jika memiliki tanda-tanda , seperti meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, membudayanya ketidak jujuran, sikap fanatik terhadap kelompok/peer group, rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, semakin rendahnya moral baik, penggunaan bahasa yang memburuk, Â meningkatnya perilaku merusak diri seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas, rendahnya rasa tanggung jawab sebagai individu dan sebagai warga negara, menurunnya etos kerja, dan adanya rasa saling curiga dan kurangnya kepedulian di antara sesama.
Dapat dikatakan krisis karakter dan moralitas bangsa saat ini , sudah sedemikian akut. Dengan sebagian besar generasi muda dan generasi tua telah tergadaikan karakternya. Moralitas, budi dan susila, telah absen dari kehidupan mereka, hingga yang tersisa tidak ada sedikit pun.
Peran Pancasila dalam menumbuhkan karakter dan moralitas bangsa di era globalisasi untuk kemajuan bangsa
Berdasarkan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila, diharapkan generasi muda penerus bangsa memiliki karakter dan moral yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Yaitu dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai berikut :
Sila 1 : Ketuhanan, Dengan sila yang pertama ini bangsa Indonesia memiliki satu asas yang berpegang teguh yaitu bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya masing-masing. Oleh karena itu, dalam masyarakat Pancasila agama dijamin berkembang dan tumbuh dengan sendirinya dan untuk konsekuensinya diwajibkan akan adanya toleransi agama.
Sila 2 : Kemanusiaan, Dalam sila ini sebagai dasar fundamental dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini adalah bahwasannya negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Manusia ditempatkan sesuai dengan hakikatnya. Hal ini berarti manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum. Sesuai dengan hal itu, hak kebebasan dan kemerdekaan di junjung tinggi. Di dalam sila ini diwujudkan dengan sikap saling membantu, saling memperhatikan, dan saling menyayangi.
Sila 3 : Persatuan, Dalam nilai persatuan terkandung bahwa negara adalah sebuah perwujudan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan sosial. Makna dari persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak pecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan modern ini disebut dengan nasionalisme. Oleh karena rasa satu yang menjadi kuat, maka dari padanya timbul rasa cinta tanah air.
Sila 4 : Kerakyatan, Dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan terkandung demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup bernegara. Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Sila 5 : Keadilan, Dalam sila ke lima terkandung nilai-nilai yang dalam tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka di dalam sila tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan sosial. Salah satu pikiran yang dipahami dalam sila ini adalah, kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila di atas, dalam pembangunan karakter dan moralitas bangsa di era globalisasi mampu memberikan pengaruh baik bagi kemajuan bangsa. Hal tersebut juga dapat di analisa bahwa generasi muda sebagai pilar bangsa memiliki peran yang sangat penting. Masa depan bangsa tergantung dari para generasi muda dalam bersikap dan bertindak. Menjunjung nilai-nilai yang bermoral baik berdasarkan Pancasila dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila berperan besar dalam menumbuhkan karakter dan moralitas bangsa di kalangan generasi muda. Segala sesuatu tindakan yang dilakukan harus selalu didasarkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila yang memiliki lima sila yang antara sila satu yang lain saling menjiwai dan dijiwai dan menunjukkan satu kesatuan yang utuh, memiliki makna yang sangat dalam untuk menjadi landasan dalam bersikap, bertindak, dan bertingkah laku.Â
Dan di era globalisasi ini peran Pancasila dalam menumbuhkan karakter dan moralitas bangsa tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan-batasan di antara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke dalam masyarakat.
Baca Juga :
- Ideologi Pancasila sebagai Dasar dan Pedoman Negara Indonesia
- Pancasila dalam Era Globalisasi
- Pancasila dan Perannya dalam Menghadapi Arus Globalisasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H