Tarakan, 20 Desember 2024 -- Dalam upaya memastikan keamanan dan ketertiban menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, memimpin pertemuan strategis bersama jajaran pimpinan TNI dalam acara coffee morning di Lanud Anang Busra, Tarakan. Acara ini dihadiri oleh Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan, Danlantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Dr. Ferry Supriady, Danlanud Anang Busra Kolonel Pnb. Bagus Hariyadi, serta sejumlah pejabat utama TNI-Polri lainnya.
Komitmen Penuh untuk Keamanan
Kapolda Kaltara menyampaikan bahwa pengamanan momen Natal dan Tahun Baru adalah prioritas utama untuk memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat. Pengamanan ini mencakup stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas), serta kelancaran lalu lintas (Sitkamtibcarlantas).
Kapolda juga menegaskan pentingnya memastikan umat Nasrani dapat menjalankan ibadah Natal dengan damai dan khidmat, sementara masyarakat lainnya menikmati liburan dan perayaan Tahun Baru tanpa gangguan.
Dalam sambutannya, Kapolda mengapresiasi sinergi antara TNI dan Polri yang terus terjalin dengan baik. Operasi Lilin Kayan 2024, yang menjadi agenda pengamanan utama, diyakini mampu mewujudkan situasi yang aman dan kondusif berkat kolaborasi solid antara kedua institusi.
"Keberhasilan pengamanan Natal dan Tahun Baru tidak bisa dicapai tanpa kerja sama yang erat. Kami percaya bahwa sinergi antara TNI dan Polri menjadi kunci terciptanya perayaan yang aman, damai, dan penuh sukacita," ujar Kapolda.
Dukungan Penuh dari TNI
Komitmen serupa juga disampaikan oleh Danrem 092/Maharajalila, Danlantamal XIII, dan Danlanud Anang Busra. Mereka menegaskan kesiapan personel dan fasilitas TNI untuk mendukung Polri dalam pengamanan berbagai aspek, termasuk tempat ibadah, pusat keramaian, jalur transportasi, dan titik rawan lainnya.
Rencana Strategis dan Antisipasi
Coffee morning ini menjadi ajang untuk merancang strategi pengamanan yang matang. Pembagian tugas antara TNI dan Polri, antisipasi potensi ancaman, serta upaya meminimalkan risiko gangguan keamanan menjadi fokus utama diskusi.