Mohon tunggu...
Lunna Maya
Lunna Maya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Saya Membaca dan Mendengarkan Musik.

Selanjutnya

Tutup

Financial

"Indonesia di Atas Angin": Mungkinkah Ekonomi Melambung Tinggi? Menjelajahi Potensi dan Tantangan di Tengah Arus Global

8 Oktober 2024   09:01 Diperbarui: 8 Oktober 2024   09:31 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, dengan populasi yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, memang punya potensi yang besar untuk mampu mencapai suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, pertanyaan "Mungkinkah ekonomi Indonesia melambung tinggi?" adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Indonesia harus bernavigasi dengan cermat untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan di tengah gejolak ekonomi global yang tidak menentu. Mulai dengan menelisik Angin yang berhembus dimana Saat ini, Indonesia memang berada di atas angin. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, dan nilai tukar rupiah yang relatif kuat menunjukkan kondisi makro ekonomi yang positif.

Beberapa diantaranya seperti Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil. di Indonesia sendiri telah menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat selama beberapa tahun terakhir, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5%. Hal ini didorong juga karena konsumsi domestik yang kuat, sehingga investasi yang meningkat, dan ekspor yang bergairah, dan Investasi yang meningkat atau Investasi asing langsung (FDI) terus meningkat karena adanya kebijakan pemerintah yang pro-bisnis dan potensi pasar yang besar seperti Sektor manufaktur, energi terbarukan, infrastruktur menjadi magnet bagi investor asing. Selajutnya Ekspor yang Kuat ekspor komoditas seperti batu bara, minyak sawit, dan karet terus meningkat, yang didorong oleh permintaan global yang tinggi sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara dan pertumbuhan ekonomi kita, Kemudian seperti Peningkatan Konsumsi Domestik juga meningkat pendapatan per kapita dan kelas menengah yang berkembang mendorong peningkatan konsumsi domestik yang dimana hal ini menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi domestik. Dan adanya Transformasi Digital Pemerintah yang mendukung adopsi teknologi digital yang berpotensi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang bertujuan untuk membuka peluang baru bagi sektor ekonomi digital dan menciptakan lapangan kerja baru.

Menjelajahi Arus yang Mengalir di balik angin yang berhembus, terdapat arus yang mengalir, membawa tantangan yang harus dihadapi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan seperti Kesenjangan ekonomi yang masih lebar antara penduduk kaya dan miskin menjadi tantangan besar yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,adanya Ketergantungan pada Komoditas dimana ekonomi Indonesia saat ini masih sangat bergantung pada komoditas yang rentan terhadap fluktuasi harga global ini membuat ekonomi Indonesia rentan terhadap guncangan eksternal, lalu adanya Infrastruktur yang Belum Memadai yang di beberapa wilayah menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi yang juga menghambat konektivitas, logistik, dan akses pasar,dan Keterampilan tenaga kerja Indonesia masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan industri modern yang menjadi tantangan dalam menghadapi persaingan global dan juga adannya suatu Korupsi masih menjadi masalah serius yang menghambat iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi sehinga mengurangi kepercayaan investor dan menghambat efisiensi pemerintahan itu sendiri. Korupsi di Indonesia sudah merupakan penyakit sosial yang sangat berbahaya yang mengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, mengingat  Ada sebuah kutipan dari salah satu pemimpin di negeri ini bernama Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dikenal dengan sebutan Ahok mengatakan bahwa "Anda tidak perlu mengangkat senjata dan membunuh orang seperti zaman perjuangan dulu, cukup jangan korupsi saja itu dapat menolong negara kita." Maka dari sebuah kalimat inilah dapat dicermati bahwa korupsi ini adalah sesuatu yang dapat  merusak peradaban negara terutama perekonomian di Indonesia. Dan terdapat juga sebuah Isu Global Perang dagang AS-China, ketidakpastian ekonomi global, dan perubahan iklim menjadi faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini membutuhkan strategi yang tepat untuk menghadapi ketidakpastian global.

Menavigasi di Tengah Badai seperti saat ini berada ditengah arus global yang tak menentu, Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang ada. Misalnya dengan Meningkatkan Investasi dalam Infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandara sehingga hal ini akan meningkatkan konektivitas dan daya saing dan membuka akses pasar dan meningkatkan efisiensi logistik,kemudian perlu Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja dengan ini bisa melalui pendidikan dan pelatihan akan meningkatkan produktivitas yang akan mempersiapkan tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi persaingan global, juga pentingnya dorongan Inovasi dan Teknologi yang membantu dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi pertumbuhan ekonomi seperti pengetahuan dan teknologi.

Menjelajahi Masa Depan di Indonesia yang memiliki potensi besar agar dapat mencapai suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun untuk mencapai hal ini pemerintah perlu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk isu global yang semakin kompleks. Jadi bisa dilihat bahwa Indonesia berada di atas angin, dengan potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, tantangan yang dihadapi, baik internal maupun eksternal, tidak boleh dianggap remeh untuk ini perlu strategi yang tepat dan komitmen yang kuat,sehingga Indonesia dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan dan upaya sehingga mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yang inklusif, serta mampu menghadapi tantangan global dengan lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun