Dapat disimpulkan bahwa budaya patriarki ternyata memang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter seorang laki-laki. Dimana laki-laki ditempatkan pada otoritas yang lebih tinggi daripada perempuan, membuat kehidupan seorang laki-laki berjalan karena adanya tuntutan dari lingkungan sekitar. Dampak budaya patriarki yang tidak disadari membuat diri laki-laki perlahan menjadi terluka dengan sendirinya. Perlunya sikap yang selektif dalam memilah dan memilih budaya luar yang akan kita ikuti alur mainnya. Dimana agar nantinya budaya yang kita Tarik untuk masuk kedalam hidup kita tidak memberikan dampak yang buruk bagi sesama maupun lawan jenis kita.
Ego tinggi yang dimiliki seorang laki-laki menjadi karakteristik khusus yang dimiliki. Cenderung berfikir sebelum bertindak menjadi nilai plus. Oleh karenanya laki-laki menjadi kandidat yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin. Dalam menjadi seorang pemimpin laki-laki diharuskan untuk menjadi sosok sempurna sesuai dengan tuntutan tanggung jawabnya. Namun dengan ke perfectionisan seorang laki-laki akan membuat diri laki-laki tersebut perlahan terluka. Maka dari itu perlunya keterbukaan serta pengolahan standart hidup harus diterapkan dalam jalannya kehidupan seorang laki-laki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H