[caption id="attachment_286689" align="aligncenter" width="600" caption="ghanasoccernet.com"][/caption]
Salam Sportivitas,
Setelah merilis artikel saya yang berjudul “Ranking FIFA itu, Beneran atau Asal-asalan Sih? (Sebuah Penjelasan NaN)”, 3 hari yang lalu, saya mendapati beragam komentar seputar artikel itu. Tapi mayoritas mengatakan artikel itu sulit dicerna, terlalu njelimet, terlalu banyak data yang harus dipahami. Dan bahkan ada yang ga mampu mebaca artikel itu sampai tuntas (mungkin udah terlalu muak dengan angka-angka maya).
Saya ingin menyajikan artikel itu dalam bentuk lebih ringan, lebih mudah dipahami. Dan kali ini gambar akan berbicara, semua penjelasan akan direpresentasikan lewat tabel-tabel. Harapan saya adalah makin banyak pecinta sepakbola tidak lagi hanya mengusung nilai dari euforia timnas, tapi lebih melihat ke progres dari setiap perjalanan timnas, khususnya timnas senior.
Setiap pertandingan adalah final. Setiap pertandingan wajib dimenangkan. Jangan ada anggapan bahwa akan ada proses transfer ilmu dari pertandingan berlabel internasional. Transfer ilmu itu tidak bisa instan, hanya pelatihan berjenjang, maka transfer ilmu itu bisa nyata hasilnya (itupun dari pelatih ke pemain).
Sebagai benang merah dari artikel kemarin, saya akan sedikit mengulang perihal NaN.
NaN adalah singkatan dari Not a Number, hal ini biasa digunakan untuk kepentingan keilmuan, dimana predikat ini ditujukan untuk merepresentasikan sebuah unit yang tidak memiliki nilai atau value.
NaN ini ditujukan untuk 2 kemungkinan:
1. Bila dalam 12 bulan berturut-turut, sebuah negara tidak melakukan pertandingan sama sekali.
2. Bila sebuah negara, dihitung mundur ke belakang sejauh 12 bulan, melakukan pertandingan, tanpa satu kali pun kemenangan.
Dengan 2 kmungkinan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa, NaN adalah sebuah kondisi dimana tidak ada nilai yang bisa dihitung dari perjalanan suatu negara dalam 1 tahun berjalan.
Dari tautan di atas saya akan coba urai ke dalam tabel yang sudah saya susun. Adapun analisis ini akan saya uraikan per negara. 3 Negara yang akan saya ambil sebagai sampel awal (sama seperti kemarin) adalah Aruba, Dominika, dan Sao Tome E Principe.
Namun sebelumnya kata kunci untuk memahami artikel ini adalah pengetahuan soal tanggal rilis peringkat FIFA. Berikut adalah 3 tengat waktu perilisan peringkat FIFA, yaitu:
15 September 2013 - 17 Oktober 2013 - 28 November 2013
Boks oranye adalah representasi dari partai yang berubah bobot nilai antara 15 September 2013 ke 17 Oktober 2013 dan berlaku untuk periode yang sama tahun-tahun sebelumnya (misal 15 September 2012 ke 17 Oktober 2012, dst). Sementara boks merah muda mereprentasikan partai yang akan berubah bobot nilai antara 17 Oktober 2013 ke 28 November 2013, dan berlaku untuk periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.
Sekarang mari kita lihat tabel per tabel:
[caption id="attachment_286686" align="aligncenter" width="600" caption="Tabel 1: Aruba"]
Dari tabel 1, bisa dilihat 1 dari 3 laga terakhir Aruba, vs Dominican Republic (lihat kotak hijau). Tapi sayangnya laga tersebut harus berubah bobot dari 100% menjadi 50%. Padahal poin itu sangat besar pengaruhnya untuk Aruba. Dominican Republic saat itu berada di peringkat 103, terpaksa harus bermain imbang di ajang CONCACAF Gold Cup (Carribean Championship). Nilai pertandingan ini cukup besar, karena ini adalah ajang resmi konfederasi CONCACAF.
Lalu bagaimana dengan prediksi perolehan nilai Aruba bulan depan? Meskipun Aruba tidak mengagendakan pertandingan dalam 1 bulan ke depan, kemungkinan nilainya akan terkoreksi naik. Apa pasal? Kekalahan Aruba atas Netherlands Antilles (lihat boks merah muda) adalah penyebabnya. Perolehan nilai Aruba di tahun 2010 akan tetap NaN, sementara pembagi nilai kalah di tahun 2011 (kotak kuning) akan berkurang. Saat ini di tahun 2011 ada 3 partai, 1W:0D:2L, sementara untuk rilis berikutnya akan menjadi 2 partai, 1W:0D:1L. Sementara vs Netherlands Antilles akan masuk ke bobot 20%. Berapa nilai nya? Ayo kita hitung, nilai negara St Lucia berdasarkan posisi dalam rilis pada bulan pertandingan tersebut di gelar adalah x50 (saat itu di posisi St Lucia 185, maka di hitung standar bawah x50). Di ajang FIFA WC Qualifier x2.5. Nilai kemenangan x3. Dan terakhir dikali bobot konfederasi x0.88. Hasil akhir di bagi 2 (ada 2 partai tersisa dalam boks kuning), dan hasilnya 165 point. Nilai ini masih harus dikali bobot tahun x30%, total nilai akhir adalah 49,5. Inilah pertambahan nilai Aruba untuk peringkat depan. Dan ini artinya tanpa bermain sekalipun, Aruba akan mendapat poin 23,1.
Bila sekarang poin Aruba adalah 55,18 (2012) ditambah 49,5 (2011), maka rilis berikutnya (bila tidak ada match) nilai Aruba menjadi 104,68 (pembulatan 105) (mudah-mudahan tidak salah). Dan ini bisa membawa naik peringkat Aruba sekitar 4-6 tangga.
Lanjut ke Tabel 2, Dominika.
[caption id="attachment_286687" align="aligncenter" width="600" caption="Tabel 2: Dominika"]
Dari tabel 2, bisa dilihat 1 dari 3 laga terakhir Dominika, adalah poin bagi Dominica, yaitu kemenangan vs Aruba, 3-2 (lihat kotak hijau). Laga tersebut pun harus berubah bobot dari 100% menjadi 50%. Poinnya juga cukup besar, karena masih dalam rangkaian ajang CONCACAF Gold Cup (Carribean Championship). Meskipun Aruba hanya berperingkat 158 pada saat itu, tapi karena ajangnya lah yang membuat partai ini bernilai besar.
Lalu bagaimana dengan prediksi perolehan nilai Dominika bulan depan? Dominika yang kemungkinan juga tidak mengagendakan pertandingan dalam 1 bulan ke depan, nilainya diprediksi akan terkoreksi turun. Dari sini bisa kita lihat, kasus sama, hasilnya bisa beda-beda.
Saya akan coba analisis per lingkar tahun pertandingan. Di kotak merah akan kedatangan 3 partai (bok merah muda) yang habis masa bobotnya di 30%, berganti menjadi 20%. Satu-satunya hasil positif dari 3 partai baru itu adalah vs Antigua & Barbuda, yang terjadi di ajang FIFA WC Qualifier, dan nilainya adalah 198. Lima partai di kotak merah punya nilai 240.92 ditambah 198 dibagi total 8 partai yang ada kemudian, dibagi bobot 20%, hasilnya adalah 10.97 (untuk 2010 di rilis berikutnya).
Untuk tahun 2011, akan kedatangan 2 partai yang turun bobot. Sayangnya 2 partai ini adalah kekalahan bagi Dominika, artinya 2 partai ini akan melengkapi 3 kekalahan di sisa 3 partai yang ada di kotak kuning. Total 5 partai tanpa sekalipun pun kemenangan, ini menjadikan nilai Dominika di 2011 pada rilis berikutnya menjadi NaN.
Tiga partai tersisa di kotak hijau, hanya 1 yang mendatangkan poin, yaitu vs Aruba. Poin 330 dari partai ini harus tetap di bagi 5. Kok bisa? Silakan merujuk ke artikel saya sebelumnya. Disana saya sebutkan, berdasarkan FIFA Fact, sebuah negara yang bertanding kurang dari 5 kali dalam 1 tahun berjalan, maka nilainya harus di bagi 5 (untuk alasannya silakan lihat artikel sebelumnya). Artinya poin Dominika pada tahun 2012 tetap 33 pada rilis berikutnya. Sementara untuk 2013 akan tetap NaN.
Bila kita total dari angka-angka ini (10,97 + 33), maka poin Dominika pada rilis berikutnya akan menjadi 43,97 (pembulatan 44). Ini cukup untuk menyeret Dominika ke peringkat 180an dunia (saat ini 169).
Sejauh ini kita sudah mendapatkan 2 contoh kasus, yang serupa tapi tak sama. Bagaimana dengan Sao Tome E Principe. Sebuah negara di Benua Afrika, hanya melakukan 6 partai dalam 4 tahun terakhir. Tapi peringkatnya bisa sama dengan Indonesia. Dan uniknya, meskipun nilainya NaN, point nya tidak berubah pada rilis oktober ini. Ayo kita simak.
[caption id="attachment_286688" align="aligncenter" width="600" caption="Tabel 3: Sao Tome E Principe"]
Dari tabel 3 bisa kita lihat, hanya ada 1 kotak hijau saja di tabel tersebut. Ini artinya bobot pertandingan dari Sao Tome E Principe juga hanya 50%, tidak ada varian lain. Tidak ada pergeseran bobot partai (tidak ada kotak oranye), dan artinya tidak ada pertambahan atau pengurang nilai.
Lalu kenapa nilainya bisa sama dengan Indonesia? Dari 6 partai di atas, ada 4 partai yang menghasilkan poin, yaitu vs Congo, vs Lesotho (2x), dan vs Sierra Leone. Partai melawan Sierra Leone adalah pendulang poin bagi Sao Tome E Principe. Partai yang diadakan pada ajang Kualifikasi Piala Afrika ini berhasil dimenangkan Sao Tome E Principe, pada saat Sierra Leone berperingkat 64 dunia. Total poin pada pertandingan ini adalah 890an untuk Sao Tome E Principe, hanya dari satu partai ini. Partai inilah yang menjadikan Sao Tome E Principe memiliki poin yang sama dengan Indonesia, meskipun jarang bertanding.
Kalau Sao Tome E Principe bisa melawan negara yang berperingkat jauh di atas dia, kenapa Indonesia tidak? Ya kalau mau silakan saja. Langsung aja lawan Spanyol atau Jerman, pasti nilainya besar. Tapi satu kuncinya, Sao Tome E Principe melawan Sierra Leone tidak dalam kondisi Friendly Match, artinya Sao Tome E Principe harus a.k.a wajib melakoni partai ini (bukan pilihan), begitu pula sebaliknya. Sial bagi Sierra Leone harus takluk 2-1 oleh negara yang terpaut 104 peringkat di bawahnya.
Jadi, kalau Indonesia bisa menaklukkan Australia, Korea Selatan, Jepang, Uzbekistan atau Iran, di ajang piala asia, niscaya poinnya akan terbang. Dan langkah ini bisa dimulai dari melawan China bulan depan.
Kembali ke Sao Tome E Principe, bagaimana dengan prediksi nilai mereka bulan depan? Dengan keluarnya partai vs Congo (kotak merah muda) dari bobot 30% menjadi 20%, maka berubah pula peta nilainya. Dengan masuknya partai vs Congo (2x) ke perhitungan 20%, maka di perhitungan 2011 akan ada poin 158,4 (menang vs Congo) dibagi 5 (pembagi kurang dari 5 partai/tahun), hasil 31,68 di kali bobot 30%, hasil akhir 9.50 untuk rilis bulan berikutnya.
Sementara untuk tahun 2012, dengan keluarnya 2 partai di atas, maka perhitungannya menjadi 1282.08 (di dapat dari 240.08 x 6 – 158,4) di bagi 5 (pembagi kurang dari 5 partai/tahun), hasilnya 256,41 di kali bobot 50%, hasil akhir 128.20 untuk rilis berikutnya.
Totalnya adalah 9.5 + 128.2 = 137.7 (pembulatan 138) untuk total poin bulan depan. Ini cukup untuk membawa Sao Tome E Principe menggeser Indonesia bila hanya bisa bermain 1x seri dari 2 partai bulan depan. Luar biasa bukan, tanpa bermain, tapi kita otomatis tergeser. Ingat kuncinya siapa lawannya, mungkin atau tidak.
Dari 3 contoh kasus di atas, sedikitnya ada 4 hal yang bisa tarik untuk lebih memahami tentang bagaimana peringkat FIFA itu disusun. Pertama, perhitungan NaN itu tidak selalu tidak bermain, tapi bisa saja bermain dan selalu kalah. Kedua, pentingnya untuk bermain 5 kali dalam rentang satu tahun berjalan dalam kalender FIFA.
Ketiga, memilih lawan berperingkat tinggi dan yang mungkin dikalahkan, dan kalau dapat kesempatan bertemu dengan lawan berperingkat tinggi di ajang kualifikasi turnamen resmi, akan jauh lebih baik, manfaatkan sebaik mungkin.
Keempat, memperhatikan perjalanan partai demi partai setidaknya dalam 5 bulan terakhir atau 10 partai terakhir yang di pantau secara kontiniu. Ini untuk mengantisipasi turunnya peringkat saat diadakannya pengundian pot untuk turnamen resmi (contoh kasus: lihat apa yang di alami Belanda dan Italia di penempatan Pot 1 Piala Dunia 2014, mereka lebih banyak kalah dalam 14-17 partai terakhir dan keluar dari penempatan Pot 1). Cepat atau lambat, pengundian sistem ini akan diterapkan juga di Zona Konfederasi. Karena mengedepankan aspek kemajuan sepakbola bola suatu negara dalam kurun waktu tertentu, terlepas dari sejarah panjangnya.
Lalu bagaimana dengan Indonesia yang bisa kalah jauh dari Phillipina, atau Laos yang tetap mendapat poin meski bermain dan kalah, atau bahkan tidak bermain Laos pun akan tetap dapat angka.
Atau bagaimana cerita Afghanistan yang tidak terdengar kiprahnya, tapi bisa berada di peringkat 130an dunia, atau San Marino, selalu melawan negara-negara besar tapi malah terpuruk di peringkat 200an dunia. Semua itu akan saya sajikan pada artikel saya berikutnya...
Selamat menimati....
Salam Sportivitas
Bekasi – Indonesia
21102013
Sumber: fifa.com, goal.com/id-ID, soccerway.com, wikipedia.com, euro.gen22.net, qualify2014.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H