Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Resolusi Finansial 2025 untuk Menghadapi Fenomena "Lipstick Effect"

3 Januari 2025   12:28 Diperbarui: 7 Januari 2025   04:41 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lipstick effect dapat membuat masyarakat terjerat utang-photo by RDNE production from pexels

lipstick effect dapat membuat masyarakat terjerat utang-photo by RDNE production from pexels
lipstick effect dapat membuat masyarakat terjerat utang-photo by RDNE production from pexels
Fenomena lipstick effect memiliki sejumlah risiko yang dapat mengancam stabilitas ekonomi masyarakat dalam jangka panjang.

Pertama, munculnya ilusi daya beli yang stabil dikhawatirkan akan menggerus standar hidup masyarakat secara perlahan-lahan. Hal ini karena fenomena lipstick effect menciptakan kesan seolah-olah pola belanja masyarakat baik-baik saja, padahal daya beli riil mereka menurun.

Kedua, fenomena lipstick effect seringkali memicu konsumsi barang-barang non-produktif yang tidak berkontribusi pada peningkatan aset atau kesejahteraan jangka panjang. Dorongan untuk terus merasa mampu berbelanja barang-barang kecil yang dianggap 'mewah' di tengah ketidakpastian ekonomi mendorong peningkatan utang konsumtif.

Pendapatan pas-pasan, tapi jiwa sosialita bisa mendorong masyarakat untuk memenuhi gaya hidup dan kesenangan sesaat dengan berutang. Terlebih, sekarang ada paylater dan pinjol yang syarat dan ketentuannya tidak seribet kartu kredit sehingga hampir semua orang bisa pakai.

Jika tidak terkontrol, mereka bisa terjerat utang. Pendapatan yang seharusnya bisa dialokasikan untuk tabungan, investasi atau dana darurat akhirnya terkuras hanya untuk bayar utang.

Tips Menangkal Dampak Buruk Lipstick Effect

Menggunakan pendapatan untuk memanjakan diri dan senang-senang sebenarnya boleh saja. Namun, kita juga harus berstrategi dalam mengatur keuangan agar tetap bisa survive di tengah ketidakpastian ekonomi.

Lalu, apa saja yang harus dilakukan agar dapat meminimalkan dampak buruk dari fenomena lipstick effect?

1. No FOMO FOMO Club

gaya hidup FOMO dapat memicu impulsive buying-photo by Kaboompics from pexels
gaya hidup FOMO dapat memicu impulsive buying-photo by Kaboompics from pexels
Gaya hidup FOMO dapat membuatmu berbelanja secara impulsif karena takut ketinggalan tren. Sebelum memutuskan untuk membeli, coba tanyakan pada dirimu beberapa hal ini:
  • Kenapa kamu mau beli barang tersebut?
  • Apakah kamu benar-benar membutuhkannya sekarang?
  • Apakah pembelian ini menguntungkan dalam jangka panjang?
  • Seandainya kamu menunda atau tidak membeli, apakah kondisimu masih akan baik-baik saja, baik saat ini maupun di kemudian hari?

2. Sediakan budget khusus untuk self-reward

Melansir dari Bibit Weekly, ada dua cara yang bisa kamu terapkan untuk menentukan budget self-reward yang ideal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun