Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kilas Balik 2024 dan Hal-hal yang Terjadi di Usia 30

31 Desember 2024   16:07 Diperbarui: 31 Desember 2024   16:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kilas balik 2024-photo by Bich Tran from pexels.com

Kita akan memasuki pergantian tahun dalam beberapa jam lagi. Sebagian orang mengekspresikan kegembiraan dengan membuat perayaan-perayaan yang meriah. Sementara sebagian lainnya memilih merayakan pergantian tahun dalam sunyi.

Apapun cara merayakannya, setiap orang berhak bahagia dan mensyukuri hal-hal yang telah mereka capai sepanjang tahun 2024. Pencapaian tidak harus sesuatu yang besar dan 'wah'. Hal-hal kecil dan sederhana sekalipun patut disyukuri dan diapresiasi.

Momentum pergantian tahun juga kerap diisi dengan berefleksi atas apa yang sudah dilakukan selama setahun. Ini saat yang tepat untuk menilik kembali progres kita, apa yang perlu dievaluasi dan apa yang ingin dilakukan atau dicapai di tahun yang akan datang. Kita kerap menyebutnya sebagai resolusi tahun baru.

Tahun 2024 memberikan banyak kejutan untuk saya. Entah itu kejutan dalam arti positif (sesuatu yang menyenangkan) maupun dalam arti sebaliknya (sesuatu yang menyedihkan dan menyakitkan). Saya bersyukur karena Tuhan memberi saya kekuatan sehingga bisa melewati suka dan duka selama setahun ini dengan baik.

Tahun 2024 ini sekaligus menandai usia saya yang mulai memasuki kepala tiga. Itu artinya saya harus lebih dewasa, lebih bertanggung jawab dan lebih bijaksana. Jangan sampai hanya usia saya yang bertambah atau fisik yang tambah tua tapi secara intelektual, emosional dan spiritual masih gitu-gitu aja.

Di usia 30 ini saya belajar untuk mencintai dan menghargai diri sendiri. Belajar untuk lebih tegas dalam menerapkan personal boundaries agar tidak mudah dimanfaatkan oleh orang-orang toksik. Belajar untuk tidak sedikit-sedikit merasa bersalah ketika menolak sesuatu. Saya harus yakin bahwa dengan melakukan itu semua bukan berarti saya menjadi orang yang egois. Sebagaimana kita harus memanusiakan orang lain, saya juga berhak untuk memanusiakan diri saya sendiri.

Tidak ada hal yang instan dalam proses belajar. Saya pun masih berproses dalam mempelajari itu semua. Rasa bersalah dan tidak nyaman kadang masih ada saja. Namun, kalau saya turuti terus perasaan itu, kapan saya bisa berkembang?

Sebagai anak muda yang kerap beraktivitas di dunia maya, kehadiran media sosial memang begitu dahsyat menciptakan ilusi kesempurnaan hidup yang bisa bikin siapapun insecure, termasuk saya. Media sosial sebagai ruang flexing dapat membuat orang merasa dirinya adalah manusia paling gagal dan menyedihkan di muka bumi.

Kalau kamu merasakan hal tersebut, kamu tidak sendiri. Saya juga pernah dan rasanya capek sekali. Itu sebabnya belajar bersikap 'bodo amat' sangat penting di era medsos. Ketimbang saya insecure melulu sama pencapaian orang lain, lebih baik saya fokus pada tujuan hidup saya sambil terus bergerak.

Saya bukan orang yang terlalu detail dan ambisius dalam membuat resolusi tahun baru. Namun, Alhamdulillah, hampir semua daftar resolusi saya tercapai pada tahun 2024 ini. Saya berhasil memenuhi keinginan untuk belajar kemampuan baru lewat online course (meski baru terealisasikan di tiga bulan terakhir ini), bisa membaca lebih banyak buku dalam setahun dibandingkan tahun sebelumnya, dan beberapa tujuan finansial yang juga mampu saya wujudkan pada tahun 2024. Satu saja yang belum berhasil saya penuhi adalah melakukan kembali hobi yang sudah lama saya tinggalkan, yaitu berenang.

Namanya hidup tentu tidak selalu mulus kayak jalan tol kan? Selain hal-hal yang membahagiakan, saya juga mengalami hal-hal yang membuat saya tidak nyaman. Salah satunya adalah di tahun 2024 ini saya harus menjalani pengobatan rawat jalan rutin selama hampir 1,5 bulan karena suatu masalah pada gigi dan mulut. Alhamdulillah, pengobatan selesai di bulan September dan kondisi saya sudah membaik.

Nah, bagaimana dengan resolusi tahun 2025? Seperti yang saya bilang tadi, saya bukan orang yang terlalu detail dan ambisius dalam hal menyusun resolusi. Keinginan saya sederhana saja, saya ingin hidup lebih sehat dan aktif, lebih baik dalam merawat diri, mengurangi overthinking dan mencoba sesuatu yang belum pernah saya lakukan seumur hidup, misalnya nonton film di bioskop sendiri.

Tolong jangan berpikir saya segitu kesepiannya hanya karena punya keinginan seperti yang saya sebut terakhir. Saya cuma penasaran rasanya gimana. Apakah saya akan merasa awkward atau malah biasa aja?

Karena ini tulisan ringan dan sangat personal, saya tidak akan berpanjang kata. Selamat atas semua pencapaian di tahun 2024, baik yang kecil maupun besar. Selamat menyambut tahun baru 2025 dengan harapan dan semangat baru. Semoga hal-hal baik senantiasa menyertai kita di tahun 2025.

Salam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun