Artikel itu mendapatkan tanggapan positif, termasuk dari admin Kompasiana sehingga menaikkannya menjadi Headline. Bahkan, Kompasianer Ibu Yuli Anita kemudian menjadikan artikel itu sebagai inspirasi cerpen karyanya yang mengangkat topik perihal olok-olok terhadap janda. Cerpennya bagus dan saya berterima kasih kepada penulis.
Terakhir adalah artikel kritik terhadap masalah sampah di Jogja, yang tidak hanya berhasil mendapat label Headline, tetapi juga tayang di kolom Kompas.tv. Artikel tersebut sampai mendapat tanggapan dari Ketua Forum PKP Kabupaten Tangerang yang menghubungi saya lewat surel.
Sebetulnya sih saya senang saja kalau ada yang notice tulisan saya. Tapi sejujurnya saya akan lebih senang lagi kalau artikel soal masalah sampah itu juga di-notice oleh Pemda Jogja, misalnya. Karena yang saya sorot adalah kondisi di kota tempat saya tinggal, suatu hal yang juga terjadi di lingkungan perumahan saya. Jadi ya, Anda tahulah kritik ini saya tujukan kepada siapa.
Sebagaimana judul topik pilihan, "16 Tahun Kompasiana, Beri Dampak bagi Semua!", saya harap Kompasiana tetap konsisten mendukung dan mewadahi konten-konten berkualitas dan berdampak. Konten berdampak disini tidak selalu harus memicu aksi besar macam Peringatan Darurat yang sempat ramai beberapa waktu lalu. Tidak juga harus seperti "Letter from a Birmingham Jail"-nya Martin Luther King Jr. yang mampu memicu perubahan sosial politik dengan membangkitkan semangat kesetaraan hak masyarakat kulit hitam.Â
Sesederhana orang lain merasa bahagia, terinspirasi atau termotivasi untuk melakukan hal baik, meski hanya seorang, itu sudah menunjukkan kalau tulisan Anda berdampak.Â
Tulis saja apa yang kita suka dan apa yang kita pahami. Kalau kita belum melihat dampak atau manfaat dari tulisan kita sekarang, mungkin besok, lusa atau barangkali ketika kita sudah tiada. Siapa tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H